kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI pangkas suku bunga acuan sebesar 0,25% jadi 6,5%


Selasa, 11 Oktober 2011 / 14:08 WIB
BI pangkas suku bunga acuan sebesar 0,25% jadi 6,5%
ILUSTRASI. Pusat Perbelanjaan. KONTAN/Baihaki/17/11/2020


Reporter: Astri Kharina Bangun, Dyah Megasari |

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akhirnya memangkas bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25% menjadi 6,50% untuk bulan Oktober 2011. Sebelumnya, BI rate berada di level 6,75% dan berlangsung sejak 4 Februari 2011.

Ini berarti suku bunga acuan kembali ke periode 9 Agustus 2009-4 Februari 2011, yaitu 6,5%.

Penentuan suku bunga di bulan Oktober ini terbilang cukup krusial. Sebab, selama bulan September 2011, pasar keuangan Indonesia goncang. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) jatuh.

Pasar saham dan obligasi pemerintah juga mulai ditinggalkan investor. Aksi cabut dana ini membuat ekonomi Indonesia dalam status waspada.

Keputusan ini datang setelah sebelumnya, bank sentral secara berturut-turut memberikan sinyal pemangkasan suku bunga lantaran inflasi yang terkendali.

"Inflasi di 2011 akan lebih rendah dan bergerak di bawah 5% seiring dengan koreksi harga komoditas global," terang Gubernur BI, Darmin Nasution, Selasa (11/10).

BI menilai kebijakan suku bunga acuan (BI rate) di level 6,75% terlalu tinggi bila dibandingkan dengan posisi inflasi berada di kisaran 4,5%-4,6%.

"Kita perlu mengoreksi. Dari dulu selisih antara policy rate dan inflasi tidak besar. Pernah 2% tapi beberapa kali sedikit di atas 2%. Yang sekarang dilakukan ini mengoreksi sesuatu yang sepatutnya dikoreksi dan mengoreksinya ke bawah," ujar Darmin.

Direktur Riset dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo mengklaim, meski BI rate turun, level 6,5% masih sangat menarik bagi investor.

"Sehingga kekhawatiran akan sudden reversal tidak ada justifikasinya. Fundamental perekonomian Indonesia masih kuat," ujar Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×