Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Erwin Rijanto memerkirakan penyaluran kredit perbankan pada triwulan-I 2017 dapat tumbuh di kisaran 9 % (year on year/yoy) dibandingkan triwulan-I tahun lalu, sedangkan Dana Pihak Ketiga naik sekitar delapan %.
"Masih sejalan dengan proyeksi di akhir tahun bisa 10-12 % (yoy)," kata Erwin di Jakarta, Jumat (7/4).
Erwin mengatakan, memang jika melihat pergerakan penyaluran kredit secara tahun berjalan atau dari Januari hingga Maret 2017, kredit perbankan masih melambat.
Dilihat dari Januari-Maret 2017 (year to date/YTD) permintaan kredit masih lesu karena kegiatan ekonomi swasta dan juga belanja pemerintah yang belum bergerak kencang di awal tahun.
Menurut data BI, pertumbuhan kredit Januari-Maret 2017 mengalami minus 0,7 % (ytd).
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, di tempat terpisah, meyakini penyaluran kredit akan lebih kencang pada kuartal II karena mulai menggeliatnya kegiatan ekonomi. Selain itu, perbankan juga memiliki asupan likuiditas tambahan setelah masuknya dana repatriasi amnesti pajak.
Melambatnya kuantitas kredit juga masih dibarengi dengan meningkatnya rasio kredit bermasalah. Per akhir Februari 2017, rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) industri perbankan sebesar 3,16 % atau naik dibanding akhir Desember 2016 yang sebesar 2,9 %..
Namun, Mirza meyakini jika tingginya NPL tidak akan mempengaruhi kinerja perbankan nasional. Pasalnya pencadangan perbankan masih cukup ditambah lagi dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang cukup baik.
"Jadi pencadangan perbankan Indonesia cukup untuk menglindungi NPL yang terjadi. Permodalannya pun sangat cukup," jelas dia.
Mirza menambahkan, Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I hingga BUKU IV mencatatkan permodalan yang cukup baik, yang terlihat dari rata-rata CAR per BUKU di atas 20 %.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News