kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,72   14,42   1.59%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI Proyeksikan Nilai Transaksi Digital Banking Capai Rp 71.584 Triliun pada 2024


Kamis, 30 November 2023 / 09:31 WIB
BI Proyeksikan Nilai Transaksi Digital Banking Capai Rp 71.584 Triliun pada 2024
ILUSTRASI. Layar menampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menuju tahun 2024 yang diproyeksikan dengan ketidakpastian global yang berlanjut, Bank Indonesia (BI) di sistem pembayaran nasional memproyeksikan nilai transaksi digital banking akan terus tumbuh 23,2% secara tahunan (YoY) pada 2024 hingga mencapai Rp 71.584 triliun, dan tumbuh 18,8% pada 2025 menjadi Rp 85.044 triliun.

Transaksi e-commerce juga diproyeksikan akan terus tumbuh 2,8% YoY menjadi Rp 487 triliun pada 2024, dan 3,3% menjadi Rp 503 triliun pada 2025.

Untuk mencapai angka tersebut, Bank Indonesia telah menyusun arah bauran kebijakan sistem pembayaran dengan terus mengakselerasi digitalisasi sesuai Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, dengan sasaran akselerasi ekonomi keuangan digital nasional, struktur industri sehat dan efisien serta infrastruktur yang aman dan andal, BI akan fokus pada 5 program.

Baca Juga: Berikut Tujuh Bank Penyalur KPR Terbesar di Tahun 2023

Pertama, pengembangan sistem pembayaran ritel BI-FAST yang interkoneksi, interoperabilitas, dan integrasi dengan Gerbang Pembayaran Nasional.

Kedua, pengembangan sistem pembayaran nilai besar BI-RTGS Generasi ke-3 yang modern, multi-currency dan standar internasionai interkoneksi dengan modernisasi sistem operasi moneter Bank Indonesia

Ketiga, pengembangan pusat data transaksi pembayaran. Untuk inovasi pembayaran dengan artificial intelligence. Juga kebijakan Bank Indonesia, pemerintah dan KSSK.

Keempat, pengembangan Digital Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran digital yang sah di Indonesia. Penerbitan proof of concept Digital Rupiah tahap pertama, termasuk “Khasanah Digital Rupiah”.

Kelima, perluasan kerjasama QRIS dan BI-FAST dalam ASEAN. Juga ke India, Jepang, dan Tiongkok. Integrasi dengan Local Currency Transaction. Selanjutnya BI akan mendorong Elektronifikasi transaksi keuangan Pemerintah Daerah. Bansos dan Kartu Kredit Indonesia Segmen Pemerintah

Jika melihat kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada triwulan III 2023, nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 10,70% YoY sehingga mencapai Rp 116,93 triliun, sementara nilai transaksi digital banking tercatat Rp 14.971,28 triliun atau tumbuh sebesar 11,51%.

Baca Juga: Aksi Akuisisi dan Merger Sektor Keuangan Indonesia Lesu pada 2023

Nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 87,90% YoY dan mencapai Rp 56,92 triliun, dengan jumlah pengguna 41,84 juta dan jumlah merchant 29,04 juta dengan sebagian besarnya merupakan UMKM. 

Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan dan memperluas ekonomi dan keuangan digital. 




TERBARU

[X]
×