kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI rate naik, cost of fund CIMB Niaga ikut naik


Selasa, 18 Februari 2014 / 18:29 WIB
BI rate naik, cost of fund CIMB Niaga ikut naik
ILUSTRASI. Mudah, Inilah 3 Cara Memisahkan Halaman PDF secara Online


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kenaikan tingkat suku bunga acuan atau BI rate sebesar 175 basis poin (bps) sejak pertengahan 2013 lalu, berimbas pada kenaikan biaya bunga PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Direktur Keuangan CIMB Niaga Wan Razly mengungkapkan, kenaikan BI rate tersebut, berdampak pada perlambatan pertumbuhan kredit perseroan pada 2013. Penyaluran kredit perseroan sepanjang 2013 hanya tumbuh 8% menjadi Rp 156,9 triliun.

Menurut Wan Razly, kenaikan suku bunga sebesar 175 bps itu, membuat cost of fund bank berkode emiten BNGA ini mengalami kenaikan sebesar 1%. "Kenaikan suku bunga membuat cost of fund kami naik sebesar 1%," ujar Wan Razly dalam paparan kinerja CIMB Niaga di Jakarta, Selasa (18/2).

Ia bilang, dampak kenaikan suku bunga terbesar terdapat pada deposito berjangka. CIMB Niaga harus memberikan bunga deposito berjangka yang lebih tinggi ketimbang suku bunga acuan yang ditetapkan Bank Indonesia di level 7,5%. Meski begitu Wan Razly enggan mengungkapkan, berapa suku bunga deposito berjangka yang diberikan CIMB Niaga kepada nasabah prioritasnya.

Karena itu, perseroan tetap memprioritaskan pengumpulan dana murah. CIMB Niaga akan terus meningkatkan dana murah di tengah pengetatan likuiditas. Per akhir 2013, dana murah perseroan 10% menjadi Rp 72,03 triliun. Angka ini tumbuh di atas rata-rata industri yang hanya 9%.

Sepanjang 2013 dan 2014, CIMB Niaga akan fokus pada pengembangan bank tanpa cabang. Rasio transaksi di cabang semakin berkurang. Sepanjang 2013, transaksi di cabang turun dari 30 persen menjadi 22 persen. Sisanya berasal dari transaksi non cabang seperti pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×