Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat likuiditas perbankan dan perekonomian memadai untuk mendorong berlanjutnya peningkatan kredit maupun pembiayaan dan pemulihan ekonomi.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan pada Januari 2023, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap tinggi mencapai 29,13%.
"Perkembangan ini sejalan dengan stance kebijakan likuiditas yang akomodatif oleh Bank Indonesia guna mendukung ketersediaan dana bagi perbankan untuk penyaluran kredit/pembiayaan bagi dunia usaha," kata Perry secara virtual pada Kamis (16/2).
Lanjut ia, likuiditas perekonomian juga tetap memadai dalam mendukung kegiatan ekonomi. Ini tecermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) yang masing-masing tumbuh sebesar 8,5% year on year (YoY) dan 8,2% YoY pada Januari 2023.
Baca Juga: BI: Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 10,53% Per Januari 2023
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memastikan kecukupan likuiditas untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan stabilitas yang tetap terjaga," paparnya.
Ia menyatakan pertumbuhan kredit perbankan pada Januari 2023 mencapai 10,53% YoY. Pencapaian ini sedikit melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,35% seiring pola musiman awal tahun.
"Pada perbankan syariah, pembiayaan tumbuh lebih tinggi mencapai 20,9% YoY pada Januari 2023," tuturnya
Perry menyatakan Tingginya kredit/pembiayaan didorong oleh sisi penawaran didukung likuiditas yang memadai. Juga standar penyaluran kredit/pembiayaan perbankan yang tetap longgar.
"Sementara dari sisi permintaan, kenaikan kredit/pembiayaan ditopang oleh permintaan korporasi termasuk UMKM dan konsumsi rumah tangga yang terus membaik. Bank Indonesia akan terus mendorong perbankan untuk meningkatkan intermediasi guna mendukung pemulihan ekonomi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News