Reporter: Andri Indradie | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Bank Indonesia bakal menggunakan sistem SWIFT untuk mendukung Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) di industri perbankan. SWIFT merupakan generasi kedua RTGS dan SSSS.
RTGS merupakan sarana mentransfer uang milik BI secara realtime. Sementara SSSS adalah fasilitas bank sentral yang menyediakan sarana transaksi dan penatausahaan surat berharga secara elektronik.
Penggunaan platform ini dalam rangka efisiensi operasional bank, terutama untuk bank-bank di Indonesia yang sebelumnya sudah menjadi anggota SWIFT. "Sasarannya lebih pada back office perbankan," kata Aribowo, Kepala Biro Pengembangan dan Kebijakan Sistem Pembayaran Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran BI, kepada KONTAN Rabu (28/10).
Direktur Akunting dan Sistem Pembayaran BI Ronald Waas bilang, di Indonesia lebih dari 62 bank sudah menggunakan platform SWIFT dalam transaksi antarbank, khususnya lintas batas negara. Oleh karena itu, tugas BI cuma mengintegrasikan RTGS dan SSSS dalam satu sistem yang sama, yaitu SWIFT. "Dengan satu sistem bisa mempercepat proses pembayaran dan settlement," cetus Ronald.
Pada saat yang sama, BI juga ingin meningkatkan kapasitas dan kemampuan RTGS dan SSSS. Tak cuma itu, lewat SWIFT, BI juga berharap semakin siap menghadapi berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 mendatang.
Menurut rencana, BI akan mencoba mulai pengimplementasian sistem SWIFT ini pada kuartal I 2011 mendatang. Sebagai langkah awal, BI akan menunjuk beberapa bank sebagai pilot project pada kuartal III 2011.
Setelah sukses, BI akan menerapkan sistem tersebut pada seluruh industri perbankan di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2012. "Sehingga pada kuartal III 2012 nanti, RTGS and SSSS generasi kedua sudah bila online dalam jaringan SWIFT," tutur Aribowo.
Sekadar informasi, SWIFT merupakan lembaga mirip koperasi yang melayani pertukaran informasi perbankan secara aman dan terjamin serta menjaga kerahasiaan perbankan. Jasa SWIFT yang berkantor pusat di Belgia ini telah digunakan oleh lebih dari 9.000 lembaga perbankan, perusahaan efek, dan nasabah korporasi yang tersebar di 209 negara.
Di Indonesia, para anggota pengguna jasa SWIFT disebut Asosiasi SWIFT Indonesia. Ketua Umum Asosiasi SWIFT periode tahun 2008 hingga tahun depan adalah Bank Mandiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News