kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI Targetkan DPK Syariah Mencapai Rp 70 Triliun


Senin, 02 Agustus 2010 / 06:50 WIB
BI Targetkan DPK Syariah Mencapai Rp 70 Triliun


Reporter: Andri Indradie, Roy Franedya | Editor: Test Test

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) optimistis dana pihak ketiga (DPK) di perbankan syariah bisa mencapai Rp 70 triliun pada akhir tahun ini. Hingga Mei 2010, DPK perbankan syariah telah tumbuh 5,35% menjadi Rp 55,07 triliun dari posisi akhir Desember 2009 sebesar Rp 52,27 triliun.

Menurut Mulya Efendi Siregar, Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI, komposisi DPK tersebut terdiri dari giro iB akad wadiah Rp 6,05 triliun, tabungan iB Rp 17,43 triliun, dan deposito iB dengan akad mudharabah Rp 31,58 triliun.

Mulya yakin, pertumbuhan DPK ini bakal diikuti dengan kenaikan pembiayaan syariah. Akhir tahun nanti, Mulya menargetkan pembiayaan syariah bisa mencapai Rp 63 triliun. "Per Juni 2010 pembiayaan syariah sudah Rp 58 triliun," katanya kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Artinya, pembiayaan syariah naik 37,47% dari periode yang sama 2009 sebesar Rp 42,19 triliun.

Beberapa waktu lalu, sejumlah bank syariah mengungkapkan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) naik seiring derasnya pembiayaan. Namun, Mulya mengaku, secara industri rasio pembiayaan bermasalah perbankan syariah masih stabil. "Juni lalu, NPF perbankan syariah sekitar 4%," ujarnya. Dus, tidak jauh berbeda dengan kondisi Juni 2009 silam yang mencatat NPF 4,39%.

Di sisi aset, hingga akhir Juni 2010, aset perbankan syariah mencapai Rp 75 triliun. Dus, tumbuh 34,8% dari periode yang sama tahun 2009 yang sebesar Rp 55,6 triliun.
Sebelumnya, BI mematok target konservatif BI terhadap aset perbankan syariah sebesar Rp 72 triliun di semester I 2010. "Akhir tahun nanti, kami naikkan target aset perbankan syariah secara moderat menjadi sekitar Rp 98 triliun," imbuh Mulia.

Optimisme tersebut tumbuh seiring bertambahnya jumlah Bank Umum Syariah (BUS) menjadi 10 bank. Sebut saja BNI Syariah dan Bank Jabar Banten Syariah yang baru saja mengantongi izin sebagai BUS.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Bambang Soetrisno menambahkan, target-target tersebut bisa saja tercapai. Pasalnya, bank-bank syariah semakin gencar memperkenalkan diri kepada masyarakat. "Contohnya, dengan membuka stand perbankan syariah di REI Expo dan Internasional Indonesia Motor Show (IIMS)," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×