Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melakukan uji coba penggunaan uang elektronik di seluruh ruas jalan tol di Pulau Jawa menjelang Lebaran. Uji coba juga berlaku bagi nasabah bank pemegang uang elektronik (e-money) yang belum merambah sistem pembayaran tol elektronik.
Direktur Departemen Pengawasan dan Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Pungky Wibowo menjelaskan, bank sentral telah menerapkan uji coba pembayaran non tunai di ruas tol Cipali kluster I, kluster II, dan Waru-Surabaya. "Kami berharap, semua kartu elektronik bisa dipakai di seluruh tol dan sudah bisa diintegrasikan sebelum Lebaran," terang Pungky, Jumat (2/6).
Kini, seluruh produk uang elektronik dari berbagai bank dapat digunakan di mesin pembaca (reader). Sehingga bagi nasabah bank yang masuk sistem pembayaran jalan tol, seperti Bank National Nobu dan Bank DKI Jakarta, tetap dapat memanfaatkannya. Bank yang telah melayani pembayaran elektronik di tol adalah Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank BTN, Bank BCA.
Senior Executive Vice President Teknologi Informasi Bank BNI Dadang Setiabudi menyambut baik rencana BI tersebut. Dadang optimistis, penetrasi sistem pembayaran elektronik tol dapat meningkat dua kali lipat tahun ini. "Saat ini penetrasinya baru mencapai 25% kemungkinan naik dua kali lipat tahun ini," ucapnya ke KONTAN.
Di sisi lain, Senior Vice President Digital Banking and Financial Inclusion Bank Mandiri, Rahmat Broto Triaji menyebut, pada Lebaran terjadi penurunan transaksi e-tol di Jabodetabek. Namun, volume transaksi akan meningkat drastis di jalur luar kota yang digunakan untuk kebutuhan mudik. Rahmat menyebut transaksi e-toll secara keseluruhan biasanya turun sekitar 5% hingga 10%.
BI memprediksi, peningkatan uang elektronik di tol saat Lebaran tumbuh 30% dari 344.866 kendaraan pada Lebaran tahun lalu menjadi 444.658 kendaraan. Penetrasi uang elektronik di jalan tol dapat tumbuh di atas 50%. Per April transaksi uang elektronik naik 9,05% secara tahunan menjadi Rp 55,6 juta transaksi senilai Rp 633,5 miliar naik 22,97% secara year on year (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News