kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Transaksi uang elektronik diprediksi akan naik 50%


Kamis, 01 Juni 2017 / 23:10 WIB
Transaksi uang elektronik diprediksi akan naik 50%


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Beberapa bank penerbit dan acquirer uang elektronik tahun ini akan mendapatkan berkah dari kewajiban penggunaan transaksi non tunai di jalan tol. Apalagi regulator juga akan mengenakan biaya transaksi dan isi ulang uang elektronik.

Rahmat Broto Triaji, SVP Digital Banking and Financial Inclusion Bank Mandiri mengatakan, dengan rencana regulator tersebut, diharapkan transaksi e-money akan mengalami kenaikan.

“Kami targetkan transaksi bisa naik 40% sampai 50% dengan adanya sistem baru di bisnis uang elektronik ini,” ujar Rahmat kepada KONTAN, Rabu (31/5).

Selain menargetkan kenaikan transaksi, diharapkan dengan pengenaan biaya transaksi dan isi ulang ini maka akan ada tambahan penghasilan bank dalam bentuk pendapatan komisi (fee based income).

“(Potensi fee based) masih kecil,” ujar Santoso Liem, Direktur BCA.

Tahun depan regulator juga akan membuka sistem pembayaran jalan tol kepada bank penerbit dan acquirer uang elektronik yang siap. Hal ini karena selama ini hanya beberapa bank yang bisa melayani pembayaran di jalan tol di antaranya Mandiri, BCA, BNI, BRI dan Bank Mega.

Padahal berdasarkan data BI, selain lima bank tersebut, juga ada enam bank lain yang mempunyai izin penerbit uang elektronik. Enam bank tersebut adalah Bank DKI, Bank Sumsel Babel, Bank CIMB Niaga, Bank Nobu, Bank Permata, dan Bank QNB.

Adapun terkait dengan rencana kewajiban penggunaan transaksi non tunai diseluruh 35 ruas tol diseluruh Indonesia pada Oktober 2017, beberapa bank juga akan mempersiapkan beberapa infrastruktur pendukung salah satunya adalah fasilitas isi ulang.

Hal ini untuk memudahkan pengguna jalan tol untuk melakukan pembelian dan isi ulang uang elektronik. Sis Apik Wijayanto, Direktur BRI mengatakan, secara sistem tinggal pasang SAM (Secure Access Module) multi applet dan multi key.

Anggoro Eko Cahyo, Direktur Konsumer BNI mengatakan, saat ini bank BUMN sudah bersinergi untuk memudahkan isi ulang uang elektronik di ATM bank pelat merah. “Pengisian uang elektronik merupakan salah satu dari 50 fitur tambahan di ATM Himbara,” ujar Anggoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×