kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.239.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Biaya Pencadangan Beberapa Bank Swasta Dipangkas per Agustus 2025


Minggu, 05 Oktober 2025 / 19:23 WIB
Biaya Pencadangan Beberapa Bank Swasta Dipangkas per Agustus 2025
ILUSTRASI. Kredit Perbankan: Teller menghitung uang di Hana Bank, Jakarta, Senin (13/1/2025). Beberapa bank swasta mengalami penurunan biaya pencadangan per bulan Agustus 2025. PT Bank KB Indonesia Tbk salah satunya.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Di tengah kondisi perbankan pelat merah yang masih membukukan pembengkakan terhadap biaya pencadangan atau provisi mereka, sejumlah perbankan swasta justru sebaliknya.

Beberapa bank swasta mengalami penurunan biaya pencadangan per bulan Agustus 2025. PT Bank KB Indonesia Tbk salah satunya. Merujuk laporan keuangan, biaya pencadangan KB Bank sebesar Rp 37,2 miliar per Agustus 2025.

Biaya pencadangan KB Bank ini turun signifikan secara tahunan, yakni susut 98,9% YoY. Sebagai perbandingan, per Agustus tahun 2024 biaya pencadangan KB Bank sebesar Rp 3,2 triliun.

Soal ini, VP Corporate Relations Adi Pribadi menyampaikan bahwa tahun ini menjadi momentum turnaround bagi KB Bank, di mana KB Bank terus menjaga kinerja positif sekaligus memperkuat kualitas aset melalui berbagai inisiatif.

Baca Juga: NPL Turun, Biaya Pencadangan Sejumlah Bank Swasta Juga Melandai

Salah satu langkahnya yakni pemangkasan biaya pencadangan ini. Lalu Adi menyampaikan jika KB Bank akan tetap menyiapkan biaya pencadangan sebagai langkah penguatan fondasi.

“Terkait pencadangan, kami tetap akan menyiapkan pencadangan di akhir tahun sebagai langkah untuk memperkokoh fondasi pertumbuhan di tahun-tahun mendatang,” ujar Adi kepada Kontan, Kamis (2/10/2025).

Sejalan dengan posisi laba KB Bank yang solid, ini membuat KB Bank optimistis cost of credit ke depan dapat terus terjaga pada level yang sehat.

Untuk diketahui bahwa per Agustus 2025, laba bersih tahun berjalan KB Bank sebesar Rp 311,7 miliar. Berbalik untung, dari kondisi sebelumnya yang membukukan rugi bersih Rp 2,6 triliun per Agustus 2024.

“Dengan posisi laba KB Bank yang solid, kami justru memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat pencadangan di akhir tahun, sehingga menjadi fondasi pertumbuhan ke depan,” lanjutnya.

Merujuk laporan keuangan, NPL gross KB Bank berada di level 10,08%, menurun ketimbang NPL gross Agustus 2024 yang 11,31%. Hingga akhir tahun, KB Bank memproyeksikan rasio kredit bermasalah atau NPL gross dapat ditekan ke kisaran 5%–6%.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Krom Bank Tumbuh 130,26% per Agustus 2025

Upaya ini, ungkap Adi, ditempuh melalui berbagai inisiatif, antara lain penjualan portofolio NPL secara bulk (bulk-sales) serta hapus buku secara selektif, sehingga kualitas aset KB Bank semakin terjaga dan mendukung kinerja berkelanjutan.

Selain itu, PT Bank Maybank Indonesia Tbk pun mengalami penyusutan pada biaya pencadangan. Per Agustus 2025, biaya pencadangan Maybank sebesar Rp 382,2 miliar menurun 46,5% YoY ketimbang pencadangan per Agustus 2024 yang masih sebesar Rp 715,7 miliar.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Steffano Ridwan bilang bahwa penurunan biaya pencadangan ini terjadi karena Maybank baru saja melakukan write off terhadap beberapa akun tertentu.

Namun ke depan, Maybank akan membangun biaya pencadangan kembali untuk memastikan kecukupan antisipasi risiko kredit bermasalah.

“Penurunan ini terjadi karena kami baru saja melakukan write-off terhadap beberapa account tertentu. Dan tentunya pencadangan ini akan dibangun lagi sering dengan waktu untuk memastikan kecukupan pencadangan sesuai dengan yang dibutuhkan,” ujar Steffano.

Baca Juga: Simak Rapor Kinerja Big Bank per Agustus 2025, Mayoritas Catatkan Penurunan Laba

Ke depan, Steffano memproyeksi NPL Maybank akan masih flat atau stagnan, sebab menjaga kesehatan portofolio Bank sudah menjadi prioritas perseroan. Untuk diketahui bahwa NPL gross konsolidasian Maybank per Juni 2025 di level 2,35% sedikit menurun dari NPL Juni 2024 yang di level 2,66%

Tak ketinggalan PT Bank CIMB Niaga Tbk juga mencatatkan penurunan biaya pencadangan-nya per Agustus 2025. Dicatat pencadangan sebesar Rp 777,8 miliar menurun 7,06% YoY dari pencadangan Rp 836,9 miliar di Agustus 2024.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menyampaikan bahwa penurunan biaya provisi CIMB Niaga ini berasal dari mayoritas asset quality yang membaik dan juga ada sedikit perbedaan treatment terhadap kondisi ekonomi makro.

“Penurunan provisi berasal dari mostly asset quality yang membaik dan juga ada sedikit dari perbedaan treatment terhadap macro econ environment,” jelas Lani.

Baca Juga: Ini Penyebab Kinerja Laba Bank Swasta Ungguli Bank BUMN di Semester I-2025

Lani menyampaikan bahwa proyeksi NPL bank hingga akhir tahun akan terus dipertahankan di bawah 2%. Untuk diketahui bahwa NPL Gross konsolidasi CIMB Niaga berada di level 1,88% per Juni 2025, menurun dari NPL Gross per Juni tahun 2024 lalu yang di level 2,15%.

“Forecast kami di NPL tahun ini akan dipertahankan di bawah 2%. So far asset quality tiap biz sehat. Ada sedikit kenaikan di ritel namun tetap masih dalam kondisi sehat dan relatif lebih baik dari industri,” lanjut Lani.

Selanjutnya: Rajin Ekspansi, Chery Resmi Buka Diler ke-59 di Yogyakarta

Menarik Dibaca: IHSG Masih Rawan Konsolidasi, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (6/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×