kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bidik akuisisi, BCA siapkan modal Rp 3 triliun


Rabu, 02 November 2016 / 16:48 WIB
Bidik akuisisi, BCA siapkan modal Rp 3 triliun


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali memperpanjang waktu rencana untuk akuisisi dua bank. Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengatakan, pihaknya kembali memasukan rencana anorganik ini pada rencana bisnis bank (RBB) tahun 2017, dari sebelumnya perusahaan sudah berencana untuk akuisisi dua bank sejak 2015.

Alasan BCA memperpanjang waktu akuisisi, karena perusahaan membutuhkan waktu untuk mengakuisisi bank. Menurut Jahja, proses memilih bank tidak mudah seperti mencari pasangan untuk hidup jangka panjang.

Meskipun tertunda, bank swasta terbesar ini tetap berencana untuk mencaplok dua bank yang masuk kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I.

Bank yang terafiliasi oleh Grup Djarum ini akan menyiapkan modal untuk rencana akuisisi tersebut. Rencananya, BCA akan menyiapkan dana sekitar Rp 1 triliun hingga Rp 3 triliun untuk proses akuisisi dan suntikan modal ke anak usaha di tahun depan. Namun, perusahaan tak dapat memberikan angka detail untuk porsi dana akuisisi bank tersebut.

Jahja menambahkan, pihaknya juga masih mempertimbangkan model bisnis setelah BCA mengakuisisi dua bank. Apakah dua bank itu akan dimerger atau dua bank itu masuk ke dalam aset BCA, karena ada aturan mengenai kepemilikan tunggal pada perbankan atau single presence policy. "Nanti akan kami lihat kembali ketentuan aturannya," tuturnya.

Sebelumnnya, BCA mengincar dua bank di BUKU 1 yang fokus pada segmen ritel. Dengan melakukan akuisisi ini, dua bank tersebut rencananya akan dijadikan bank khusus untuk menggarap segmen ritel atau Usaha Kecil Menengah (UKM). Maklum, bank swasta terbesar ini lebih ahli menyalurkan kredit ke segmen konsumer, komersial dan korporasi.

Saat ini, perusahaan memiliki porsi kredit untuk UKM yang menjadi bagian dari kredit komersial. BCA mencatat kredit komersial dan UKM sebesar Rp 146,51 triliun per September 2016 atau tumbuh 4,4% dibandingkan posisi Rp 140,38 triliun per September 2015. Kredit komersial dan UKM ini memiliki porsi sebesar 37,9% terhadap total kredit BCA senilai Rp 386,24 triliun per September 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×