Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan ekonomi digital di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif. Per Juli 2022, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat ada setidaknya 2.300 perusahaan start up digital di Indonesia
Potensi ekonomi digital dapat mencapai US$ 140 miliar pada tahun 2025, bahkan diperkirakan akan naik delapan kali lipat menjadi lebih dari Rp4.500 triliun pada 2030 berdasarkan proyeksi Pemerintah.
Di antara berbagai jenis start up digital, fintech menjadi salah satu industri yang paling berkontribusi terhadap ekonomi digital dan dapat mendorong percepatan pemulihan perekonomian Indonesia setelah pandemi.
Baca Juga: Ini Tips Capai Product-Market Fit dari Coach Startup Studio Indonesia
Melihat kesempatan ini, Paygua, sebagai salah satu perusahaan fintech di Indonesia, mendirikan Gua Digital sebagai entitas venture builder yang berfokus pada teknologi finansial.
Belum genap satu tahun, Paygua telah menggaet 5.000 usaha aktif dan membantu usaha dengan pembayaran digital dan manajemen transaksi.
Paygua juga bekerjasama dengan perbankan dan institusi keuangan untuk menyediakan smart credit scoring dan akan bekerjasama dengan salah satu Bank Digital untuk pinjaman merchant.
Baca Juga: Hingga Agustus 2022, Akseleran Catat Kumulatif Penyaluran Pinjaman Rp 5,5 Triliun
"Kami melihat perusahaan harus tumbuh lebih dari sekedar teknologi pembayaran untuk bisa memberikan dampak yang lebih luas bagi ekonomi digital di Indonesia. Gua Digital bersama partner kerjasama kami akan meluncurkan beberapa inovasi teknologi finansial ke depannya," ujar Kailash, CEO Paygua dan Gua Digital dalam siaran pers, Jumat (9/9).
Gua Digital akan fokus meluncurkan bisnis teknologi finansial yang menyediakan solusi untuk bisnis (B2B) guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital dan sedang dalam pengkajian untuk melaksanakan IPO ke papan akselerasi Bursa Efek Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News