Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) optimistis memandang bisnis konsumer pada tahun ini meskipun sedang banyak terkena aturan. Lani Darmawan, Direktur Ritel Banking BII, mengatakan, masih akan ada permintaan tinggi untuk kredit konsumsi pada pertengahan tahun 2015, namun permintaan itu belum terlihat pada awal tahun.
“Kami sendiri optimis kredit konsumsi masih bisa tumbuh 15%,” kata Lani, kepada KONTAN, Kamis (5/3). Artinya, perusahaan akan mengucurkan kredit konsumsi sekitar Rp 47,72 triliun pada akhir tahun ini, dari realisasi pertumbuhan kredit konsumsi sebesar Rp 41,5 triliun pada tahun 2014 atau tumbuh 16% dari posisi Rp 35,8 triliun pada tahun 2013.
Lanjutnya, segmen kredit konsumsi yang masih akan melambat dan tertekan adalah kredit kendaraan bermotor (KKB) untuk roda empat. Sedangkan permintaan kredit konsumsi untuk kredit pemilikan rumah (KPR) masih akan berlanjut. “Kami menyiapkan strategi pembiayaan melalui cross selling untuk meningkatkan kredit konsumsi,” tambahnya.
Selain itu, bank milik investor Malaysia ini akan membangun sinergi dengan anak perusahaan dan nasabah korporasi untuk meningkatkan bisnis konsumsi ini. Berdasarkan data, portofolio kredit konsumsi BII terbesar berasal dari KKB, kemudian dilanjutkan KPR, kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News