kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Bisnis alat berat lesu, Tifa Finance diversifikasi


Jumat, 27 Juni 2014 / 17:10 WIB
Bisnis alat berat lesu, Tifa Finance diversifikasi
ILUSTRASI. Inilah 5 Penyebab Timbulnya Jerawat yang Harus Disadari


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Tifa Finance Tbk sepertinya cukup sadar diri. Aktivitas usaha pembiayaan alat berat yang menjadi bisnis inti perseroan tengah mengalami cobaan berat, terutama karena penurunan harga komoditas. Karenanya, emiten dengan kode TIFA ini mencoba menetapkan strategi diversifikasi usaha pembiayaan.

Selama ini, Ester Gunawan, Direktur Tifa mengatakan, pembiayaan alat berat mendominasi aktivitas usaha perseroan lebih dari 60%. “Ke depan, kami ingin diversifikasi dari pembiayaan alat berat ke lini usaha lainnya,” ujarnya ditemui KONTAN, Jumat (27/6).

Adapun, selain pembiayaan alat berat, perseroan juga melakoni bisnis pembiayaan konsumen dan sewa koperasi. Perseroan ingin mengurangi portofolio pembiayaan alat berat untuk dialihkan ke pembiayaan konsumen non-otomotif.

Sekadar informasi, hingga kuartal pertama tahun ini, kinerja Tifa masih tercatat negatif. Pendapatan di hampir seluruh lini usaha melorot, seperti pendapatan sewa pembiayaan yang turun 11%, pembiayaan konsumen anjlok 91%, dan bisnis ijarah muntahiyah bittamlik minus 3,5%. Hanya pendapatan dari sewa koperasi yang masih membukukan pertumbuhan 225%.

Karena kinerjanya tersebut, laba bersih periode berjalan Tifa hanya sebesar Rp 8,8 miliar atau melorot 24% ketimbang kuartal pertama tahun sebelumnya. Meski demikian, Tifa optimistis pertumbuhan bisnis tahun ini akan berkisar 10% ketimbang tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×