kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,26   0,83%
  • KOMPAS100 1.105   10,12   0,92%
  • LQ45 877   10,37   1,20%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 539   4,27   0,80%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 135   0,60   0,45%
  • IDXQ30 149   1,41   0,96%

Bisnis asuransi cargo turun, premi Asuransi Bintang masih bisa tumbuh 4,43%


Rabu, 07 Agustus 2019 / 20:10 WIB
Bisnis asuransi cargo turun, premi Asuransi Bintang masih bisa tumbuh 4,43%


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) terus memacu bisnis. Perusahaan asuransi umum ini menargetkan dapat menghimpun pendapatan premi bruto hingga Rp 600 miliar hingga akhir tahun. Nilai ini tumbuh 35,25% year on year (yoy) dari pencapaian akhir tahun lalu sebesar Rp 443,61 miliar.

Hingga Juni 2019, ASBI membukukan pendapatan premi bruto senilai Rp 196,48 miliar. Jumlah ini tumbuh 4,43% yoy dari pencapaian Juni 2018 sebesar Rp 188,14 miliar.

“Kami naik di semua lini, walaupun ada penurunan sedikit pada cargo. Namun karena konsumsi domestik yang baik, lini bisnis lainnya masih tumbuh,” ujar Presiden Direktur Asuransi Bintang HSM Widodo kepada Kontan.co.id, Rabu (7/8).

Baca Juga: Biaya pegawai turun, laba Asuransi Bintang (ASBI) tumbuh signifikan

Guna mencapai target hingga akhir tahun, Widodo bilang, pihaknya akan meluncurkan beberapa produk yang mampu mendorong pendapatan premi. Saat ini, ASBI masih menunggu restu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meluncurkan produk ini.

Namun, hingga saat ini, portofolio pendapatan premi bruto ASBI masih didominasi asuransi kebakaran lalu kendaraan bermotor.

ASBI mencatatkan laba bersih senilai Rp 5,78 miliar hingga Juni 2019. Laba ini tumbuh 43,78% dari perolehan laba di paruh pertama 2018 senilai Rp 4,02 miliar.
Baca Juga: Premi Kresna Insurance (ASMI) melesat 207% di semester I, ini pendorongnya

Widodo menyatakan, peningkatan laba bersih ini terjadi terutama karena penurunan biaya pegawai. Ini setelah ASBI melakukan pemindahan pekerjaan administratif ke area dengan upah minimum regional (UMR) rendah yaitu Solo dan Yogyakarta.

“Dengan job migration ini, kami berhasil memdapatkan penurunan sekitar 3% dari biaya gaji pokok," ujar Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×