kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,87   8,56   0.94%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis kartu kredit akan flat tahun ini


Selasa, 20 September 2016 / 19:03 WIB
Bisnis kartu kredit akan flat tahun ini


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Efek penundaan rencana transparansi data kartu kredit untuk perpajakan masih meresahkan para pemegang kartu kredit. Akibatnya, para pengguna kartu kredit menghindari transaksi pembayaran menggunakan kartu kredit dengan beralih bertransaksi menggunakan kartu debit.

Data Bank Indonesia (BI) mencatat, volume kartu kredit turun 7,69% menjadi 24,44 juta kartu per Juli 2016 dibandingkan posisi 26,80 juta per Juli 2015. Sedangkan nilai transaksi di kartu kredit turun hingga 19,23% menjadi Rp 21,56 triliun per Juli 2016 dibandingkan posisi Rp 26,57 triliun per Juli 2015.

Santoso Liem, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengatakan, perlambatan bisnis kartu kredit karena pelemahan pertumbuhan ekonomi. Juga, ditambah dengan rencana pemerintah melakukan transparansi data kartu kredit untuk menarik pajak. "Pemegang kartu kredit kelas menengah cenderung menghindari transaksi, sedangkan kelas menengah atas tak terpengaruh," katanya, Senin (19/9).

BCA mencatat terjadi penurunan 1% pada transaksi di kartu kredit per Agustus 2016. Angka penurunan ini masih jauh dari rata-rata penurunan transaksi industri kartu kredit hingga 7%. Santoso menargetkan pertumbuhan transaksi kartu kredit BCA sebesar 8% di 2016 dan jumlah kartu kredit akan tumbuh 5% di tahun ini.

Corina Leyla Karnalies, Pemimpin Divisi Kartu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengatakan, kartu Kredit BNI masih membukukan pertumbuhan positif walaupun cenderung flat dibanding 2015. BNI menargetkan akan mencatat pertumbuhan kartu kredit sebesar 7,0% di tahun 2016, atau sama dengan tahun lalu.

Sementara itu, Lani Darmawan, Direktur Ritel Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk menyampaikan, transaksi di kartu kredit masih tertolong oleh momen Ramadan dan Lebaran. 

"Kami prediksi pertumbuhan kartu kredit di atas 20% hingga akhir tahun 2016," ucap Lani. Artinya, perusahaan yang berpusat di Malaysia ini akan mencapai pertumbuhan hingga Rp 7,64 triliun hingga akhir tahun ini dari perhitungan realisasi kartu kredit Rp 6,37 triliun per akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×