Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan optimis bisnis kredit non cash lewat layanan bank garansi masih memiliki potensi pertumbuhan tahun ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam pembangunan infrastruktur.
Penerbitan bank garansi masih tercatat mengalami pertumbuhan sepanjang tahun ini. Salah satunya dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Bank pelat merah ini membukukan volume bisnis jasa bank garasi sebesar Rp 20,5 triliun hingga Agustus 2019.
Baca Juga: Kredit melandai di saat DPK naik, likuiditas perbankan mulai longgar
Dari bisnis itu, BRI telah berhasil membukukan pendapatan komisi atau fee based income sebesar Rp 107,2 miliar. Itu meningkat 60% dibandingkan periode Agustus 2018.
"Sektor penyumbang terbesar bisnis bank garansi BRI berasal dari konstruksi dan perdagangan," ungkap Hary Purnomo, Sekretaris Perusahaan BRI.
Sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tetap fokus pada pembangunan infrastruktur dan mendorong kondisi ekonomi domestik, Hary menyakini potensi bisnis dari jasa penerbitan bank garansi masih sangat besar.
Untuk mendorong pertumbuhan bisnis bank garansi, BRI melakukan inovasi berupa penerbitan bank garansi (BG), SBLC dan demand guarantee secara online. Melalui inovasi tersebut, pengajuan bank garansi serta monitoringnya dapat dilakukan secara digital melalui cash management system BRI.
Baca Juga: Dana kelolaan wealth management Bank Mandiri tembus Rp 202 triliun hingga Agustus
"Lewat produk itu, pengajuan penerbitan bank garansi dapat dilakukan tanpa harus ke unit kerja BRI, serta bouwheer dapat melakukan konfirmasi dan monitoring keabsahan dan jatuh tempo bank garansi melalui CMS BRI tanpa perlu konfirmasi manual ke unit kerja," tambah Hary.