CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.322.000   -29.000   -1,23%
  • USD/IDR 16.765   18,00   0,11%
  • IDX 8.362   -54,96   -0,65%
  • KOMPAS100 1.159   -6,94   -0,60%
  • LQ45 844   -6,42   -0,76%
  • ISSI 292   -2,09   -0,71%
  • IDX30 440   -4,44   -1,00%
  • IDXHIDIV20 511   -3,54   -0,69%
  • IDX80 130   -1,04   -0,79%
  • IDXV30 135   -1,25   -0,92%
  • IDXQ30 141   -0,73   -0,52%

Bisnis Modal Ventura Diyakini Lebih Baik, Init-6 Ventures Ungkap Sektor yang Menarik


Selasa, 18 November 2025 / 21:23 WIB
Bisnis Modal Ventura Diyakini Lebih Baik, Init-6 Ventures Ungkap Sektor yang Menarik
ILUSTRASI. Perusahaan modal ventura Init-6 Ventures optimistis iklim bisnis modal ventura tahun depan akan lebih baik dari tahun ini. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan modal ventura Init-6 Ventures optimistis iklim bisnis modal ventura tahun depan akan lebih baik dari tahun ini.

Venture Partner Init-6 Ventures Rexi Christopher mengatakan hal itu karena sudah makin jelas arah kebijakan ekonomi dalam negeri dan terdapat peluang penurunan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pada akhir tahun ini.

"Dengan demikian, akan menarik minat investor untuk berinvestasi di perusahaan rintisan (start-up)," ujarnya kepada Kontan, Selasa (18/11/2025).

Baca Juga: Perubahan Iklim Bisnis Modal Ventura: Investor Beralih ke Startup Berorientasi Profit

Meskipun demikian, Rexi tak memungkiri bahwa fenomena tech winter yang menyebabkan pelemahan di sektor teknologi (tech) dan penurunan valuasi start-up masih menjadi tantangan yang perlu diwaspadai. Dia bilang fenomena itu bisa saja mengakibatkan perlambatan dalam aktifitas funding atau pendanaan.

Namun, Rexi menilai optimistis tantangan itu bisa diantisipasi dengan baik oleh industri. Selain itu, dia mengatakan tantangan utama juga datang dari jumlah founder atau pendiri start-up baru yang tidak terlalu banyak. Penurunan jumlah founder baru diyakini dipengaruhi juga fenomena tech winter dan  berita negatif terkait ekosistem start-up akhir-akhir ini.

"Oleh karena itu, kami berharap pada tahun depan makin banyak founder baru yang tergerak untuk membangun start-up, sehingga dapat menjadi mesin penggerak ekonomi Indonesia," tuturnya.

Lebih lanjut, Rexi berpendapat ada sejumlah sektor yang berpotensi untuk didanai, seperti sektor kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan consumer.

"Sektor itu menarik untuk dilihat dan berpotensi mendapatkan funding (pendanaan) dari investor. Untuk growth companies, mungkin kami akan melihat banyak aktifitas konsolidasi atau Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat," kata Rexi.

Baca Juga: Aftech Menilai Iklim Bisnis Industri Modal Ventura Sudah Berubah Arah, Ini Sebabnya

Dari sisi industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba modal ventura per September 2025 mencapai Rp 474,4 miliar per September 2025. Jika ditelaah berdasarkan data statistik OJK, laba industri modal ventura tercatat terus menanjak. 

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menerangkan kenaikan perolehan laba tersebut, antara lain didorong oleh peningkatan evaluasi portofolio investee (perusahaan yang menerima pendanaan).

OJK juga mencatat penyaluran pembiayaan modal ventura berhasil tumbuh positif. Agusman menjelaskan nilai pembiayaan modal ventura tercatat sebesar Rp 16,29 triliun per September 2025. Nilainya tercatat tumbuh sebesar 0,21% Year on Year (YoY).

Selanjutnya: KKP Kembangkan Sistem Ketelusuran dan Logistik Ikan Nasional Berstandar Global

Menarik Dibaca: 7 Langkah Praktis Mengatur Uang Pasca Menikah agar Cepat Punya Rumah Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×