Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ancaman resesi global dan perlambatan ekonomi, sebagian perusahaan pembiayaan atau multifinance memproyeksikan kenaikan laba hingga akhir tahun ini.
Kenaikan laba ini ditopang oleh lini bisnis seperti pembiayaan multiguna, pembiayaan mobil baru dan bekas, hingga memanfaatkan digitalisasi perusahaan.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno optimistis tahun ini menjadi tahun pemulihan bisnis pembiayaan. Ia memperkirkan pembiayaan bakal tumbuh 6%-8%.
Baca Juga: Pembiayaan Produk Audio Home Credit Tumbuh 36%
Dari sisi pelaku industri, Direktur PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) Cincin Lisa Hadi mengatakan, perusahaan memproyeksikan laba bersih sampai dengan Desember 2022 ini sebesar Rp 157 miliar. Proyeksi laba ini akan meningkat 42% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
"Kinerja ini ditopang oleh pembiayaan dari segmen di multiguna yang diproyeksikan berkontribusi sebesar Rp 3,4 triliun atau 72% dari total pembiayaan perusahaan," kata Cincin saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (28/12).
Cincin menuturkan, perusahaan memproyeksikan pembiayaan baru Rp 4,6 triliun hingga Desember 2022 atau tumbuh 11% jika dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Adapun, Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman menyatakan, CNAF memprediksikan hingga akhir tahun 2022 ini mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp 420 miliar. Jumlah itu naik 35% jika dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp 310 miliar.
Ristiawan menjelaskan, kinerja positif CNAF didukung oleh seluruh lini bisnis terutama dari pembiayaan mobil baru dan mobil bekas. Selain itu, dengan pemanfaatan digitalisasi, CNAF berhasil menekan Opex dan biaya-biaya lainnya. Sehingga, keuntungan berhasil naik 35% secara year on year.
Lebih lanjut, total pembiayaan baru sampai dengan November 2022 tercatat sebesar Rp 7,4 triliun.
"Sampai akhir tahun 2022 ini diperkirakan akan mencapai total pembiayaan baru sebesar Rp 8 triliun," ungkap Ristiawan kepada Kontan.co.id, Rabu (28/12).
Baca Juga: Penerbitan Surat Utang Multifinance Naik Menjadi Rp 27,09 Triliun di Tahun 2022
Sementara itu, Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo mengaku, laba Clipan Finance naik cukup baik, dari Rp 44 miliar di tahun 2021, menjadi lebih dari Rp 300 miliar (perkiraan sampai dengan Desember 2022).
"Total pembiayaan baru sejak awal tahun hingga saat ini diperkirakan di atas Rp 7 triliun," tutur Harjanto.
Artinya, jumlah pembiayaan baru tersebut melampau target yang telah patok di tahun 2022 sebesar Rp 6 triliun.
Senada, Direktur Utama PT Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja mengatakan, kinerja MUF ditopang oleh kelengkapan produk mulai dari pembiayaan kendaraan roda dua bekas dan baru dan kendaraan roda empat bekas dan baru, serta pembiayaan multiguna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News