kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis paylater dan kartu kredit digital diperkirakan punya prospek besar


Rabu, 08 Desember 2021 / 19:06 WIB
Bisnis paylater dan kartu kredit digital diperkirakan punya prospek besar
ILUSTRASI. E-commerce.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

Nurkholis bilang, Mandiri Paylater tidak akan tumpang tindih dengan bisnis kartu kredit perusahaan karena ada di dua segmen yang berbeda. Jika kartu kredit menyasar segmen medium income, paylater akan masuk ke segmen berpenghasilan UMR. 

"Paylater tidak akan terlalu memberikan kontribusi ke baki debet kredit karena tenor-nya singkat. Sehingga secara volume pertumbuhan Kredit Serbaguna ke depan masih tetap dari kredit konsumtif secara umum," pungkasnya.

Peta pasar kartu kredit setelah Citibank keluar

Citi Group dikabarkan telah memilih UOB sebagai pembeli aset ritel Citibank Indonesia. Sumber Blooomberg yang mengetahui hal tersebut mengatakan, nilai penjualan aset tersebut bisa mencapai beberapa ratus juta dollar. 

Penjualan bisnis ritel tersebut akan mengubah posisi bank di dalam peta pangsa pasar kartu kredit. Direktur Eksekutif Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Marta mengatakan, jika benar UOB yang akan jadi pembeli aset Citibank tersebut maka posisinya diperkirakan akan naik ke urutan 5 atau 6 dari sisi pangsa pasar. 

"Citibank itu adalah salah satu pemain yang baik di bisnis kartu kredit di Indonesia. Dari 25 penerbit, dia ada di urutan 5-7 sebagai pemain paling besar. UOB juga masuk 10 besar. Sehingga kalau misalnya bank ini yang terpilih maka posisinya saya perkiraan bisalah di urutan 5 atau 6," kata Steve pada KONTAN, Rabu (8/12).

Steve menjelaskan, siapapun yang membeli aset kartu kredit Citibank itu penambahan nasabahnya buka 100%. Sebab, nasabah kartu kredit bank tersebut saat ini kemungkinan juga merupakan nasabah kartu kredit Citibank karena rasio pemegang kartu di Indonesia saat ini sekitar 1:2,5. artinya satu orang bisa memiliki dua atau lebih kartu kredit.

Namun, pangsa pasar bank itu ke depan menurut Steve akan tergantung pada strateginya dalam menjalankan bisnis kartu kreditnya. Kemungkinan nasabah mau jadi nasabah Citibank karena cocok dengan strateginya. 

Jika sudah menjadi bagian dari UOB misalnya, nasabah tersebut belum tentu cocok dengan strateginya. "Jadi PR bank yang membeli nanti adalah bagaimana untuk menjaga nasabah tersebut," lanjutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×