kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bisnis Paylater Multifinance Makin Tumbuh, Per September Capai Rp 8,24 Triliun


Kamis, 07 November 2024 / 21:13 WIB
Bisnis Paylater Multifinance Makin Tumbuh, Per September Capai Rp 8,24 Triliun
ILUSTRASI. Promo belanja menggunakan sistem paylater di sebuah supermarket di Depok, Jawa Barat, Selasa (29/10/2024). OJK melaporkan piutang pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) perusahaan pembiayaan tumbuh signifikan per September 2024 sebesar Rp 8,24 triliun.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis paylater multifinance makin merekah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan piutang pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater perusahaan pembiayaan tumbuh signifikan per September 2024 sebesar Rp 8,24 triliun. Nilai itu meningkat sebesar 103,40%, 

Sedangkan untuk Non Performing Financing (NPF) gross BNPL perusahaan pembiayaan juga dalam kondisi terjaga, yakni berada di posisi 2,6% per September 2024. Angka itu mencatatkan kenaikan, jika dibandingkan posisi per Agustus 2024 yang sebesar 2,52%.

Menanggapi hal ini, Head of Corporate Affairs GoTo Financial, Audrey P Petriny menilai bahwa adanya peningkatan piutang pembiayaan BNPL berdampak positif bagi kinerja perusahaan. Ditambah, nasabah yang melakukan pinjaman juga masih dalam kondisi yang aman.

Baca Juga: Bisnis Paylater di Perusahaan Pembiayaan Diprediksi Terus Tumbuh, Ini Pendorongnya

“Untuk di Gopay Later sendiri nasabahnya terbilang masih aman, karena pembayarannya selalu dilakukan tepat waktu,” imbuhnya kepada Kontan.co.id, Kamis (7/11). 

Audrey meyebutkan, berdasarkan laporan kinerja GoTo kuartal ke III-2024, nilai pinjaman konsumen yang disalurkan (outstanding loans) di mana mencakup produk BNPL dan pinjaman tunai, naik tiga kali lipat secara year on year (YoY), mencapai Rp 4,3 triliun, dengan tingkat kredit bermasalah (NPL) yang stabil dan rendah. 

“Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem berjalan dengan baik, dengan berbagai produk dan penggunaan layanan di Grup,” kata dia. 

Dia menyebutkan bahwa sebanyak 45% dari jumlah pinjaman yang disalurkan berasal dari pengguna e-commerce, kemudian 40% dari pengguna layanan on-demand, dan sisanya dari pengguna aplikasi GoPay. Adapun pendapatan dari jasa pinjaman tumbuh signifikan sebesar 527% YoY. 

Baca Juga: Panduan Cara Menonaktifkan SPayLater dengan 3 Tahapan dan Syaratnya

“Dengan kondisi yang positif ini, GoTo financial berkomitmen memberikan layanan keuangan yang lengkap dan aman bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk di antaranya layanan buy now pay later(BNPL),” kata Audrey. 

Audrey menilai, performa kinerja ini didorong antara lain oleh pertumbuhan transaksi dan pengguna aktif di platform e-commerce dan aplikasi Gojek dan GoPay. 

Lebih jauh lagi, dia mengatakan bahwa dalam memberikan layanan pinjaman, pihaknya mengedepankan prinsip kehati-hatian dan transparansi. 

“Kami memberikan informasi yang transparan mengenai syarat dan ketentuan pinjaman di awal, memberikan limit sesuai kemampuan konsumen, dan menghadirkan program edukasi literasi keuangan secara rutin,” kata dia. 

Audrey juga melihat potensi pertumbuhan yang tinggi untuk layanan pinjaman GoTo. Dia pun menargetkan penyaluran pinjaman bisa meningkat 2 kali lipat pada tahun depan, dibandingkan September 2024. 

Baca Juga: Bisnis Paylater di Kredivo Makin Mengembang

Selaras dengan hal ini, SVP, Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari menilai adanya peningkatan signifikan pada piutang pembiayaan BNPL tersebut menunjukkan kinerja positif dari industri Paylater yang saat ini semakin populer sebagai metode pembayaran masyarakat. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×