CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Bisnis Paylater Multifinance Makin Tumbuh, Per September Capai Rp 8,24 Triliun


Kamis, 07 November 2024 / 21:13 WIB
Bisnis Paylater Multifinance Makin Tumbuh, Per September Capai Rp 8,24 Triliun
ILUSTRASI. Promo belanja menggunakan sistem paylater di sebuah supermarket di Depok, Jawa Barat, Selasa (29/10/2024). OJK melaporkan piutang pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) perusahaan pembiayaan tumbuh signifikan per September 2024 sebesar Rp 8,24 triliun.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

Indina menuturkan bahwa peningkatan ini juga dirasakan oleh Kredivo, pelopor penyedia layanan Paylater yang memiliki lisensi multifinance. Tercatat, jumlah dan nilai transaksi Kredivo meningkat masing-masing hingga 58,59% (CAGR) dan 78.42% (CAGR) dalam lima tahun terakhir. 

Selain itu, ia menyebut pengguna Kredivo juga meningkat 20 kali lipat dalam kurun waktu yang sama atau kini berjumlah hampir 10 juta. 

Menurut dia, pertumbuhan BNPL ini antara lain didorong oleh tingginya kebutuhan masyarakat akan akses kredit yang mampu dijawab oleh Kredivo dengan menghadirkan layanan Paylater yang mudah, aman, fleksibel dan terjangkau. 

Baca Juga: Berikan Literasi Keuangan, Atome Finance Indonesia Hadir di Multifinance Day 2024

Tak hanya itu, faktor lain yang membuat piutang pembiayaan BNPL naik, karena popularitas Paylater juga kini bukan hanya identik sebagai metode pembayaran di platform e-commerce, namun juga sebagai metode pembayaran di sektor belanja offline yang meningkat tajam. 

Lebih lanjut, Indina melaporkan bahwa data Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024 dari Kredivo dan Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan transaksi offline berkontribusi sebesar 27,7% terhadap total transaksi Paylater atau mengalami kenaikan hingga 169% sepanjang 2023. 

“Bahkan, Paylater tetap menjadi kredit pertama bagi mayoritas responden (68%), terutama wanita dan milenial yang mencerminkan inklusivitas dan kemudahan Paylater dalam memberikan akses kredit bagi konsumen,” kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (7/11). 

Baca Juga: Dorong Minat Belanja Fesyen Offline, Kredivo dan H&M Kolaborasi Hadirkan Paylater

Dengan begitu, Indina mengatakan bahwa Kredivo terus melakukan sejumlah strategi agar piutang pembiayaan BNPL tetap tumbuh diantaranya yakni, dengan melakukan ekspansi jaringan merchan yang berfokus pada merchan lokal di kota-kota tier dua dan tiga di Indonesia. 

“Kemudian, Kredivo juga melakukan Integrasi merchant offline di berbagai sektor, mulai dari F&B, fashion, elektronik, hingga kebutuhan rumah tangga,” tandasnya. 

Selanjutnya: Indeks MSCI Lakukan Rebalancing Pada November 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: Hujan Turun Merata, Ini Ramalan Cuaca Besok (8/11) di Banten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×