Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. HSBC Indonesia menilai tansaksi pembiayaan perdagangan atau trade finance menggunakan renminbi masih kecil di Indonesia.
Nirmala Salli, Head of Trade Global Trade and Receivables Finance HSBC Indonesia mengatakan, rendahnya penggunaan renminbi di Indonesia karena masyarakat belum paham tentang risiko dan keuntungan penggunaan renminbi.
"Misalnya, untuk pemberian kredit ekspor dan impor melalui renminbi, kami baru melayani delapan nasabah," kata Nirmala , Rabu (16/7).
Selain pemberian kredit ekspor dan impor, penerimaan dana pihak ketiga (DPK) dalam mata uang renminbi juga masih kecil. Itu dikarenakan belum besarnya pembiayaan pada trade finance.
Menurut Nirmala, potensi pembiayaan dan penerimaan dana melalui renminbi di Indonesia kedepan sangat besar. Untuk itu perlu adanya edukasi yang terus dilakukan.
"Harapannya lima tahun kedepan, pengusaha Indonesia mulai ingin bertransaksi melalui renminbi. Porsinya akan sekitar 10%," prediksinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News