Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memperoleh untung dari layanan transaksi melalui mata uang renminbi (RMB) yang dibuka sejak tahun 2010. Layanan RMB yang disediakan BRI antara lain transaksi ekspor impor, remitansi, money changer maupun simpanan seperti giro dan deposito.
Muhammad Ali, Sekretaris Perusahaan BRI, mengatakan, layanan tersebut terbukti efektif dan dimanfaatkan oleh nasabah perusahaan. "Selama 2013, BRI mencatat penerimaan hasil ekspor melalui BRI dalam RMB sebesar 4 Miliar RMB," kata Ali, Kamis (30/1).
Adapun, volume perdagangan yang tinggi antara Indonesia dan China merupakan peluang bagi BRI untuk meningkatkan layanannya. "Kami optimistis dengan jasa ini, apalagi saat ini China jadi kekuatan ekonomi terbesar dunia yang perdagangannya sangat bagus dengan kami," tambahnya.
Melihat peluang itu, BRI juga telah mengaktifkan layanan money changer-nya pada 2012 dan pada 2013 transaksi jual beli tercatat sebesar 3,9 Juta RMB. Ali menilai, saat ini, RMB atau mata uang Yuan China mulai menyaingi mata uang dolar AS dan menjadi mata uang ketiga terbesar dari sisi nilai transaksi yang kerap digunakan untuk transaksi letter of credit (L/C).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News