Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank digital menunjukkan penguatan modal yang signifikan, terlihat dari peningkatan modal inti dan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR).
PT Bank Jago Tbk (ARTO) tercatat sebagai bank digital dengan modal terkuat. Pada Maret 2024, Bank Jago memiliki modal inti sebesar Rp 6,84 triliun, meskipun menurun dari Rp 7,27 triliun pada Maret 2023. Rasio CAR Bank Jago pada Maret 2024 sebesar 55,02%, turun dari 78,82% pada Maret 2023.
PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) juga memiliki modal tebal, mencapai Rp 6,82 triliun pada Maret 2024, naik dari Rp 6,49 triliun pada Maret 2023. Rasio CAR Allo Bank meningkat menjadi 88,24% pada Maret 2024, dari 82,24% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Judi Online Marak, Pengamat Sebut Ada Kaitannya dengan Fintech Lending
PT Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) berada di posisi ketiga dengan modal inti sebesar Rp 6,58 triliun pada Maret 2024, meningkat dari Rp 6,07 triliun pada Maret 2023. Namun, rasio CAR Bank Saqu menurun dari 197,51% pada Maret 2023 menjadi 143,30% pada Maret 2024.
Direktur Kepatuhan Bank Jago, Tjit Siat Fun, mengungkapkan bahwa rasio kecukupan modal yang mencapai 55% menunjukkan kuatnya permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis.
"Saat ini Bank Jago belum berencana menambah permodalan karena masih kuat untuk mendukung penyaluran kredit," ujar wanita yang akrab disapa Afun kepada kontan.co.id, Jumat (7/6).
Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Bank Jago tidak membagikan dividen tahun 2023 karena laba bersih difokuskan untuk membiayai kegiatan usaha.
Baca Juga: Gaet Bangun Niaga Perkasa, Bank DKI Berikan Kredit bagi Pedagang Pasar Sehat Banjaran
Afun menambahkan bahwa fokus Bank Jago adalah berinovasi dengan mengembangkan Jago App dan mengenalkan fitur-fitur baru untuk segmen ritel, UMKM, dan mass market.
Presiden Direktur Allo Bank, Indra Utoyo, menyatakan bahwa ekuitas yang kuat mendukung aspirasi pertumbuhan bank saat ini dan di masa depan. Indra menegaskan bahwa pada tahun 2024, Allo Bank belum merencanakan penambahan modal melalui aksi korporasi, melainkan melalui pertumbuhan ekuitas organik dari laba yang diperoleh.
PT Bank Digital BCA (BCA Digital) mencatat modal inti sebesar Rp 4,02 triliun per Maret 2024, naik dari Rp 3,95 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.