Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berencana mencari tambahan dana selain dana pihak ketiga (DPK) guna ekspansi pertumbuhan kredit. Adapun pendanaan tersebut antara lain dengan menerbitkan berbagai instrumen utang sebesar Rp 10 triliun.
Direktur Treasuri dan Internasional BNI Panji Irawan menyebut, salah satu instrumen yang dalam waktu dekat akan diterbitkan antara lain sertifikat deposit atau negoitable certificate of deposit (NCD) pada kuartal I-2017. "Dalam proses pengerjaan, khususnya NCD rupiah," kata Panji, Kamis (9/2).
Adapun rinciannya, tambahan pendanaan Rp 10 triliun terdiri dari surat utang Rp 5 triliun dan NCD sebesar Rp 3 triliun, sementara Rp 2 triliun lain dalam bentuk instrumen lain.
Selain itu, bank peplat merah ini juga berencana melakukan pinjaman bilateral dalam mata uang valuta asing (valas) senilai US$ 500 juta. Pinjaman valas ini untuk refinancing perusahaan.
Sebagai informasi, pada akhir 2016, bank berlogo 46 ini berhasil menghimpun DPK mencapai Rp 435,55 triliun atau naik 17,6% secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News