Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah menutup periode kuartal I/2025 dengan kinerja yang stagnan. Di mana, pertumbuhan laba bersihnya hanya sekitar 1% secara tahunan alias year on year (YoY).
Secara rinci, laba bersih BNI di tiga bulan pertama 2025 ini tercatat senilai Rp 5,38 triliun. Di periode sama tahun sebelumnya, laba bersihnya senilai Rp 5,33 triliun.
Meski demikian, jika dilihat secara kuartalan, pertumbuhan laba lebih terlihat. Di mana, secara kuartalan, laba bersihnya tumbuh sekitar 4,4%.
Meski demikian, BNI tetap menjalankan fungsi intermediasinya dengan baik. Pasalnya, pertumbuhan kredit di periode tersebut tumbuh 10,1% YoY, lebih tinggi dari industri yang sekitar 9%.
Baca Juga: BNI Perkuat Dukungan Terhadap Sektor Pendidikan
Total penyaluran kredit per Maret 2025 mencapai Rp 765,47 triliun didorong oleh segmen korporasi yang tumbuh 16% YoY menjadi Rp 433,4 triliun.
Di dalamnya, pembiayaan ke sektor swasta dan institusi naik 17% menjadi Rp 317,1 triliun, sementara kredit ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkat 13,3% menjadi Rp 116,3 triliun.
Dari sisi kualitas aset, rasio non performing loan (NPL) terjaga di level 2% dan loan at risk turun menjadi 10,9% dari 13,3% pada kuartal I-2024.
Direktur Finance & Strategy BNI Hussein Paolo Kartadjoemena mengatakan, perbaikan kualitas ini juga menghasilkan penghematan beban pencadangan yang dibentuk atau credit cost dari 1% menjadi 0,9%, sejalan dengan target aspirasi BNI tahun ini.
Pertumbuhan kredit yang sehat juga didukung oleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK) BNI sebesar 5% YoY menjadi Rp819,6 triliun. Dimana pertumbuhan tertinggi berasal dari penghimpunan dana murah (CASA) sebesar 6,3%, terutama pada produk tabungan yang
tumbuh solid sebesar 10,2% YoY menjadi Rp257,8 triliun dan giro tumbuh 3,4% YoY menjadi Rp 320 triliun.
Baca Juga: BNI Pimpin Kredit Sindikasi Rp 1,84 Triliun untuk Pabrik Mobil VinFast di Indonesia
”Keberhasilan digitalisasi dengan hadirnya aplikasi wondr by BNI dan BNIdirect telah berkontribusi terhadap peningkatan CASA, sehingga rasio dana murah meningkat menjadi 70,5% terhadap total DPK atau tertinggi dari empat kuartal sebelumnya,” ujar Paolo dalam keterangan resminya Senin (28/4).
Lebih lanjut, ia bilang pertumbuhan yang berkualitas dari sisi kredit dan DPK mampu mendorong kenaikan net interest income (NII) sebesar 4,7% YoY menjadi Rp 9,8 triliun. Ditambah, pendapatan operasional naik 2,8% menjadi Rp 15,25 triliun.
“Pencapaian kinerja keuangan BNI pada Kuartal I-2025 mencerminkan pertumbuhan kredit yang sehat serta keberhasilan dari transformasi digital yang turut mendukung peningkatan tabungan,” tandas Paolo.
Selanjutnya: Harga Minyak WTI dan Brent Kompak Menguat di Awal Pekan
Menarik Dibaca: 1.000 Pelari Ramaikan Hermina Fun Run 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News