Reporter: Roy Franedya | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memprediksi dari hasil right issue (pelepasan saham baru) Bank Mandiri dan Bank BNI akan mampu memperoleh dana sebesar Rp 15 triliun sampai Rp 20 triliun. Kedua bank plat merah ini berencana untuk melaksanakan right issue untuk memperkuat permodalan. Komite privatisasi yang terdiri dari Menteri Negara BUMN, Menteri Keuangan dan Menteri Kordinator Perekonomian, telah memberikan lampu hijau terhadap aksi korporasi ini.
Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, rights issue yang dilakukan oleh Bank Mandiri dan Bank BNI akan mendatangkan keuntungan secara tidak langsung kepada penyaluran kredit sektor riil. "Dengan dana sebesar Rp 15 triliun sampai Rp 20 triliun dengan menggunakan giring ratio perbankan 10% kali, maka bank mampu menyalurkan kredit sebesar Rp 150 triliun sampai Rp 200 triliun, tentu ini adalah ekspansi kredit yang besar," ujarnya.
Namun, sayang Mustafa belum bersedia menyebutkan komposisi rights issue masing-masing bank.
Mustafa bilang untuk BNI, akan didahulu dengan aksi melepas saham green shoe pemerintah sebesar 3,1% atau setara dengan jumlah saham mencapai 473,84 juta lembar. Pemerintah menargetkan bisa memperoleh dana sebesar Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,4 triliun. "Rencananya akan dilakukan pada Kuartal III ini dana dari green shoe ini akan masuk kas privatisasi, setelah itu baru akan rights issue," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News