kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.860   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

BNI Finance Optimistis Piutang Pembiayaan Bisa Tumbuh Signifikan di Bulan Ini


Selasa, 19 Maret 2024 / 09:22 WIB
BNI Finance Optimistis Piutang Pembiayaan Bisa Tumbuh Signifikan di Bulan Ini
ILUSTRASI. BNI Finance optimistis piutang pembiayaan bisa tumbuh signifikan


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan, pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance berada di kisaran 11%-13% secara Year on Year (YoY) di bulan Maret 2024.

Sementara itu, PT BNI Multifinance atau BNI Finance optimistis, piutang pembiayaan bisa melampaui proyeksi OJK. 

Direktur Bisnis BNI Multifinance Albertus Hendi menargetkan pertumbuhan piutang pembiayaan sebesar 65% pada Maret 2024, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Hal itu ini karena BNI Finance menambah 20 lagi kantor pemasaran di beberapa kota," katanya kepada Kontan, Senin (18/3).

Baca Juga: Sejumlah Multifinance Proyeksikan Piutang Pembiayaan Tumbuh Signifikan di Bulan Ini

Selain itu, Albertus optimistis nilai pertumbuhan tersebut bisa tercapai bulan ini salah satunya karena memanfaatkan momentum Lebaran, yang mana biasanya penjualan kendaraan bermotor akan naik.

Dia pun menyatakan, pada bulan ini juga BNI FInance akan mendorong pembiayaan di sektor ritel untuk mendukung pencapaian pertumbuhan.

Albertus bilang, piutang pembiayaan pada Februari tercatat sebesar Rp 475 miliar. Nilai itu naik lebih dari 100%, jika dibandingkan Februari 2023. 

Dia menyampaikan BNI Finance menargetkan piutang pembiayaan pada tahun ini mencapai Rp 5,2 triliun. Adapun pencapaian pada 2023 tercatat sebesar Rp 3,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×