Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Roy Franedya
JAKARTA. Bank BNI berusaha meningkatkan pendapatannya dengan menggejot pendapatan non-bunga atau fee based income. Salah satunya, meningkatkan rekanan dalam pengiriman (remintansi).
Kemarin (18/8), Bank BNI menggandeng Disapora Indonesia, yang merupakan jaringan tenaga kerja Indonesia profesional yang meniti karier di luar negeri. Organisasi ini telah memiliki anggota sebanyak 8 juta orang.
Pimpinan Divisi Internasional Bank BNI, Abdullah Firman Wibowo, mengatakan pada tahap awal Bank BNI mengincar 10% anggota Diaspora Indonesia. Rata-rata anggotanya melakukan pengiriman uang Rp 5 juta - Rp 10 juta per bulan. "Untuk memaksimalkan layanan ini, kami akan memaksimalkan seluruh kantor cabang BNI, baik yang ada di dalam dan luar negeri," ujarnya, kemarin.
Per Juni 2013, total transaksi remitansi melalui BNI mencapai US$ 45,5 miliar. Tahun ini bank berlogo angka 46 mengincar transaksi remitansi sebesar Rp 70 triliun, tumbuh 24% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 53 triliun.
Presiden Indonesian Diaspora Network Chapter United States of America Muhamad Al Arif mengatakan, tahun lalu, total pengiriman uang seluruh diaspora sudah mencapai US$ 7,2 miliar atau Rp 72 triliun (dengan kurs Rp 10.000 per dollar AS). Bahkan pada Ramadan lalu remitansi seluruh diaspora ke Indonesia mencapai Rp 15 triliun.
Informasi saja, saat ini, ada 8 juta orang Indonesia yang berkarier di seluruh dunia. Komposisinya: 3,9 juta jiwa di Amerika Serikat, Eropa, 1 juta jiwa, di Timur Tengah dan 2,8 juta jiwa di Singapura, Malaysia dan Australia. Adapun di negara-negara Asia Timur seperti China, Jepang dan Korea Selatan mencapai 300.000 jiwa serta Hong Kong sebanyak 78 juta jiwa.
Sepanjang tahun lalu, pengiriman uang terbesar berasal dari India, mencapai US$ 70 triliun. Mengekor, China dan Filipina dengan remitansi masing-masing sebesar US$ 60 triliun dan US$ 25 triliun. Adapun Indonesia berada di posisi ke-18 dari 213 negara, dengan remitansi sebesar
US$ 7,2 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News