Reporter: Wahyu Satriani |
JAKARTA. BNI berusaha membidik pertumbuhan transaksi pengiriman uang alias remittance di atas 47% 2011 dibandingkan tahun lalu. Transaksi remittance BNI saat 2010 naik menjadi US$ 52 miliar dibandingkan 2009 yang hanya US$ 35,6 miliar.
"Tahun 2010 target kami hanya 20%, tapi perolehannya melebihi yaitu naik 47%. Tahun ini kalau bisa lebih banyak," kata Direktur Utama BNI Gatot Suwondo, Jakarta, Kamis (17/2).
Gatot bilang transaksi remittance paling besar berasal dari negara-negara di Timur Tengah sekitar 55%, di Malaysia 20%, dan sisanya adalah negara lain.
Sebagai pemanis untuk bisnis remittance ini, BNI menggalakkan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan keluarganya. Di antaranya, program mudik gratis bagi TKI yang berada di Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Arab Saudi. Selain itu, BNI juga turut berpartisipasi dalam acara TKI Exo di berbagai daerah, Ungaran, Mataram, Makassar dan Medan. Bagi keluarganya, BNI memberikan bantuan sarana pendidikan berupa peralatan sekolah bagi anak-anak TKI Malang dan Subang tahun 2010.
"Tahun lalu BNI juga serentak mengadakan pasar murah di 10 daerah yang dikenal sebagai kantong TKI," tutur Gatot.
Sampai saat ini BNI memiliki cabang luar negeri yang beroperasi penuh di lima kota besar dunia yaitu London, Tokyo, Singapore, Hong Kong, New York. Selain itu BNI juga mempunyai anak perusahaan BNI Remittance Limited (BRL) di Hong Kong yang mempunyai 4 outlet. Di Singapura, BNI juga memiliki kantor remittance yang di Singapura yang bernama Orchard Remittance Centre yang merupakan anak perusahaan BRL.
Untuk di Timur Tengah, BNI juga mempunyai remittance representative di Saudi Arabia, Uni Emirate Arab, Qatar, Kuwait. Untuk di Asia, mereka juga mempunyai di Malaysia dan Taiwan. Rencananya, BNI bakal menambah remittance representative di Korea, Australia, dan Belanda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News