Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam menjaga stabilitas pasar uang, Bank Indonesia (BI) terus melakukan pendalaman pasar. Salah satunya dengan menerbitkan instrumen Interest Rate Swap (IRS) dan Overnight Index Swap (OIS).
Pihak bank sentral berharap, industri perbankan dapat memanfaatkan kedua instrumen ini guna melindungi suku bunga perbankan agar tetap stabil di tengah tren yang terus naik.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Perusahaan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Kiryanto mengapresiasi langkah BI. Pasalnya, hal tersebut dapat menambah variasi instrumen keuangan di dalam negeri. Ditambah dengan satu instrumen pendalaman pasar uang yaitu Domestik Non Deliverable Forward (DNDF).
"Instrumen seperti ini juga bisa membantu stabilitas mata uang rupiah kita, dengan membantu program pendalaman pasar keuangan domestik. Bagus dan BNI akan gunakan instrumen ini," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu (21/11).
Disamping itu, dua instrumen yakni IRS dan OIS juga dapat melindungi suku bunga perbankan. Tak hanya itu, bank dengan likuiditas yang lebih juga leluasa menempatkan sebagian dananya bukan cuma di BI saja.
Artinya, potensi bank untuk mendapatkan fee based income (FBI) dari pasar uang semakin melebar. "Bank tidak hanya menempatkan excess-nya di BI tapi bisa diproduktifkan melalui instrumen itu, sehingga pasar keuangan semakin likuid. Bagi bank itu juga potensi untuk memperoleh non interest income," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News