Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk meraup pertumbuhan dana murah atau CASA pada kuartal III 2013 sebesar Rp 34,9 triliun atau sebesar 22,8%. Dengan pertumbuhan itu, komposisi dana murah yang dikelola BNI meningkat dari 64% terhadap dana pihak ketiga (DPK) pada kuartal III-2012 menjadi 68,0% terhadap DPK pada kuartal III-2013.
Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo bilang, pertumbuhan ini membuat Net Interest Margin (NIM) Bank BNI bertengger diangka 6,1%. Menurutnya, BNI selama ini terus menjaga NIM dikisaran angka 6%.
"Langkah yang akan dilakukan BNI adalah terus menggenjot pertumbuhan dana murah dan mempertahankan komposisi dana murah, seperti dilevel sekarang ini, yakni 68,0% terhadap DPK pada kuartal III tahun ini," ujar Gatot di Gedung BNI, Jakarta, Jumat (18/10).
Gatot menambahkan, dalam menyalurkan kredit pihaknya bergantung dengan CASA atau dana murah. Komposisi dana murah BNI menurutnya sudah besar saat ini, dan hal itu membuat cost of fund turun, dari 2,8% menjadi 2,3% pada kuartal III-2013.
Dengan turunnya cost of fund itu dan masih besarnya porsi dana murah di BNI, pada akhirnya yang mendorong NIM BNI berada diangka 6,1% sekarang ini naik dari periode yang sama ditahun sebelumnya yang sebesar 5,8%.
"Hingga akhir tahun kami akan jaga diangka 6%. Kira-kira NIM kami jaga di kisaran 5,5%-6%," ucap Gatot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News