Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (Paydi) alias unitlink mencatatkan tren positif dari setiap segmennya sepanjang 2023.
Berdasarkan data Infovesta Utama, kinerja unitlink pendapatan tetap memberikan imbal hasil (return) rata-rata sebesar 3,85%, sedangkan unitlink jenis saham memberikan imbal hasil rata-rata 2,91%. Selain itu, unitlink pasar uang sebesar 2,83% dan unitlink campuran memberikan imbal hasil sebesar 2,66%.
Tren positif unitlink juga dirasakan PT BNI Life Insurance atau BNI Life. Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan mengatakan kinerja unitlink sepanjang 2023 cukup bagus.
Eben menyebut seluruh jenis unitlink BNI Life dari saham, campuran, pendapatan tetap, dan pasar uang mencatatkan kinerja positif sepanjang 2023.
Baca Juga: Unitlink Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023
"Untuk unitlink yang paling menonjol sepanjang 2023 adalah jenis pendapatan tetap, yaitu Blife Link Dana Stabil Plus dengan imbal hasil 7,25%," ucapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/1).
Eben memproyeksikan unitlink jenis pendapatan tetap yang mencatatkan hasil positif sepanjang 2023, masih akan bertumbuh pada 2024. Selain itu, dia mengatakan kinerja unitlink pada 2024 dirasa cukup menantang sejak penerapan SEOJK Nomor 5/2022 dengan pertumbuhan AUM produk unitlink tidak tumbuh signifikan.
"Namun, secara kinerja dari underlying asset, kami memproyeksikan jenis pendapatan tetap masih akan mendominasi pada 2024," ujarnya.
Baca Juga: Premi Industri Asuransi Jiwa Masih Tertekan hingga November 2023
Sementara itu, Eben tak memungkiri ada sejumlah hal yang perlu diwaspadai perusahaan pada tahun ini terkait kinerja unitlink. Secara historis, dia bilang tahun Pemilu biasanya kondisi pasar akan bagus. Akan tetapi, kemungkinan ada sedikit volatilitas pada bulan terselenggaranya Pemilu.
"Meskipun demikian, biasanya kondisi pasar akan tetap baik, tetapi adanya Pemilu tersebut dapat dimanfaatkan di instrumen saham, dengan selektif memilih sektor konsumer atau banking," ungkapnya.
Untuk obligasi, Eben mengatakan tren penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) dan The Fed diperkirakan akan di mulai pada tahun ini sehingga jika yield obligasi cenderung turun, potensi return yang akan didapat juga mungkin mulai sedikit menurun. Namun, kata dia, BNI Life masih dapat memanfaatkan peluang profit taking saat harga-harga obligasi mulai naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News