kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Premi Industri Asuransi Jiwa Masih Tertekan hingga November 2023


Selasa, 09 Januari 2024 / 16:17 WIB
Premi Industri Asuransi Jiwa Masih Tertekan hingga November 2023
ILUSTRASI. Petugas kebersihan membersihkan logo perusahaan asuransi jiwa di kantor pusat Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI Jakarta, Rabu (11/10). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/11/10/2023.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat adanya pertumbuhan kinerja premi akumulasi industri asuransi hingga November 2023. Meski begitu premi industri asuransi jiwa masih mengalami terkontraksi hingga periode tersebut.

Kepala Eksekutif Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menyampaikan bahwa pendapatan premi industri asuransi mengalami kenaikan sebesar 3,56% year on year (YoY) menjadi Rp 290,21 triliun di November 2023, dibandingkan November 2022 senilai Rp 280,24 triliun.

“Pertumbuhan akumulasi premi asuransi jiwa membaik namun masih terkontraksi sebesar 7,18% YoY dengan nilai Rp 160,88 triliun per November 2023,” ujarnya dalam Rapat Dewan Komisioner OJK, Selasa (9/1).

Ogi menjelaskan, menurunnya premi asuransi jiwa ini masih didorong oleh kinerja lini usaha produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi atau unitlink (Paydi). Bila dilihat, pertumbuhan premi asuransi jiwa di November 2023 turun dari bulan sebelumnya, di mana per Oktober 2023 terkontraksi sebesar 6,93% YoY.

Baca Juga: Hingga November 2023, Pembiayaan Industri Multifinance Sentuh Rp 467,39 Triliun

Ogi menuturkan, di sisi lain akumulasi kinerja industri asuransi umum dan reasuransi tumbuh positif sebesar 20,97% YoY menjadi Rp 129,33 triliun, dibandingkan November 2022 senilai Rp 106,91 triliun.

“Secara umum permodalan di industri asuransi menguat dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan Risk Based Capital (RBC) di atas threshold masing-masing sebesar 464,13% dan 348,97%,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ogi menambahkan, di asuransi sosial total aset BPJS kesehatan per November 2023 mencapai Rp 112,13 triliun tumbuh sebesar 0,92% YoY.

“Di periode yang sama total aset BPJS Ketenagakerjaan Rp 719,21 triliun atau tumbuh sebesar 11,80% YoY,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×