kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

BNI Life Targetkan Total Aset Tumbuh 10% Tahun Ini


Senin, 18 Maret 2024 / 17:29 WIB
BNI Life Targetkan Total Aset Tumbuh 10% Tahun Ini
ILUSTRASI. BNI Life menargetkan total aset akhir tahun 2024 bisa mencapai Rp 27,4 triliun.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Life Insurance (BNI Life) menargetkan total aset akan tumbuh sebesar 10% di tahun 2024 ini. BNI Life menargetkan total aset akhir tahun 2024 bisa mencapai Rp 27,4 triliun. 

“Total aset BNI Life per Februari 2024 sebesar Rp 25,30 triliun,” kata Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan kepada Kontan.co.id, Senin (18/3). 

Eben juga mencatat total aset BNI Life sebesar Rp 24,97 triliun sampai dengan akhir 2023. Angka tersebut tumbuh 6,9% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Hal inilah yang membuatnya optimistis tahun 2024 ini akan kembali tumbuh lebih besar. 

“Kami yakin tahun 2024 ini masih akan tumbuh,” ujar dia.

Baca Juga: Hingga Februari 2024, Pendapatan Premi BNI Life dari Unitlink Masih Mini

Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan aset asuransi bisa meningkat 4%-6%. Meski begitu, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pertumbuhan aset di tahun 2023 hanya 0,7%.

Eben melihat, proyeksi OJK untuk pertumbuhan aset asuransi jiwa sekitar 4%-6% di tahun ini merupakan proyeksi yang realistis dan dapat dicapai oleh industri asuransi jiwa. “Mengingat tahun ini diprediksi bisnis asuransi jiwa juga akan rebound,” ucap Eben. 

Eben menambahkan, aset industri asuransi jiwa 2023 hanya tumbuh 0,7% atau sebesar Rp 614,6 triliun. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh adanya penurunan pendapatan premi sekitar -7,1% akibat kebijakan baru PAYDI. Penurunan pendapatan premi ini mempengaruhi pertumbuhan aset. 

“Maka tahun ini kami akan konsisten menjaga pertumbuhan pendapatan premi, mempertahankan hasil investasi dan menghindari potensi loss serta menjaga asset liabilities matching yang baik,” pungkas Eben. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×