Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Life Insurance menargetkan di tahun 2024 ini premi asuransi kesehatan akan tumbuh sebesar 5,5%. Plt Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan menargetkan di tahun 2024 premi asuransi Kesehatan (askes) pada channel employee benefit BNI Life yakni sebesar Rp 1,8 triliun.
Menurut Eben di tahun 2024, premi asuransi kesehatan ditargetkan untuk terus tumbuh sejalan dengan proyeksi perbaikan kinerja industri (rebound) menurut Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Proyeksi rebound ini dipandang terlihat dari pola asuransi kesehatan yang terus tumbuh di tiap tahunnya.
"BNI Life menargetkan pendapatan premi asuransi Kesehatan meningkat sekitar 5,5% di tahun 2024. Sedangkan Pendapatan premi asuransi Kesehatan BNI Life di 2023 sudah mencapai lebih dari Rp 1,7 triliun," jelas Eben.
Sementara untuk jumlah klaim asuransi kesehatan, Eben mencatat BNI Life sepanjang 2023 mencapai lebih dari Rp 519 miliar atau tumbuh sekitar 46% dibanding tahun 2022. Melihat jumlah klaim yang cukup tinggi, Eben mengungkapkan strategi BNI Life untuk menekan klaim asuransi kesehatan.
Baca Juga: AXA Insurance Catat Pertumbuhan Asuransi Perjalanan Capai Double Digit
Strategi tersebut di antaranya dengan memperbaiki proses bisnis terkait seleksi risiko, memberikan edukasi pada masyarakat tentang hidup sehat dan efisiensi biaya yang baik sepanjang tahun 2024.
"Harapannya dengan begitu klaim dapat lebih ditekan dan tidak membengkak," ujar Eben.
Sepanjang tahun 2023, Eben mengatakan kendala yang dihadapi industri asuransi kesehatan yakni adanya perubahan dan ketidakpastian dalam geopolitik, kondisi ekonomi global, serta naiknya tensi politik di Indonesia sendiri.
Selain keadaan tersebut, menurut Eben adanya isu keamanan siber yang meningkat di tahun 2023, serta masih kurangnya literasi asuransi juga menjadi kendala besar yang terjadi di industri asuransi Kesehatan.
"Dalam menindaklanjuti, kendala tersebut BNI Life meningkatkan kembali mitigasi risiko, memperbaiki bisnis model, serta melakukan berbagai transformasi yang dapat meningkatkan awareness dan potensi produk asuransi kesehatan di pasar," ungkap Eben.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News