kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.835   -95,00   -0,60%
  • IDX 7.500   8,47   0,11%
  • KOMPAS100 1.161   1,37   0,12%
  • LQ45 919   -1,23   -0,13%
  • ISSI 227   1,12   0,50%
  • IDX30 473   -1,49   -0,31%
  • IDXHIDIV20 571   -1,71   -0,30%
  • IDX80 133   0,12   0,09%
  • IDXV30 141   0,37   0,26%
  • IDXQ30 158   -0,30   -0,19%

BNI Mendapat Pinjaman Jangka Pendek Sebesar US$ 100 Juta


Kamis, 11 Desember 2008 / 13:18 WIB
BNI Mendapat Pinjaman Jangka Pendek Sebesar US$ 100 Juta


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT BNI Tbk. mendapat tambahan pasokan likuiditas valuta asing. Bank pelat merah ini kemarin (10/12) mendapatkan pinjaman bilateral dari Wachovia Bank, bank nomor empat terbesar di Amerika Serikat (AS). BNI akan memutar pinjaman dari Wachovia dalam bentuk kredit transaksi ekspor dan kredit modal kerja.

Wachovia Bank memberikan pinjaman ke BNI sebesar US$ 100 juta. Utang itu memiliki tenor satu tahun, dengan tingkat bunga sebesar London Inter-Bank Offered Rate (LIBOR) tiga bulan plus 240 basis poin atau sekitar 4,56%.

Pinjaman tersebut akan mengucur dalam dua tahap. Pertama, sebesar US$ 50 juta akan digunakan untuk pembiayaan ekspor. Kedua, sebanyak US$ 50 juta untuk pendanaan kredit modal kerja.

Managing Director Wachovia Bank untuk Asia Tenggara dan India Charles H. Silverman mengatakan, pinjaman ke BNI ini bukan yang pertama. Di tahun 1998 silam, Wachovia Bank pernah memberi utang ke BNI. Selama ini, kedua bank juga berkerjasama dalam berbagai transaksi bisnis internasional. "Salah satu pertimbangan kami memberi pinjaman ke BNI adalah kami percaya ekonomi Indonesia cukup kuat,” tutur Silverman, kemarin (10/12).

Direktur Treasury dan Internasional BNI Bien Subiantoro menyatakan, sebenarnya banyak lembaga keuangan internasional yang menawarkan pinjaman valas ke BNI. Namun BNI memilih Wachovia Bank. Sebab, kata Bien, Wachovia yang kemarin sempat tersundut krisis subprime menawarkan bunga pinjaman yang lebih rendah.

Kebanyakan lembaga keuangan internasional saat ini memberikan bunga pinjaman bukan atas dasar bunga acuan, tetapi atas dasar biaya dana. ”Jatuhnya bisa lebih tinggi, berkisar 6% sampai 7%,” kata Bien.

Dengan menggunakan pinjaman berbunga rendah dari Wachovia, Bien berjanji, BNI dapat memberikan bunga kredit valas yang lebih ringan untuk para nasabahnya. BNI akan memberikan bunga kredit valas sekitar 7%-8%.

Sekadar informasi, likuiditas dolar di BNI saat ini cukup besar. Per akhir November 2008, jumlah simpanan dana masyarakat dalam bentuk dolar mencapai US$ 2,1 miliar. Di luar itu, BNI juga mendapat fasilitas pinjaman dari bank lain sebesar US$ 700 juta. Fasilitas pinjaman ini termasuk pinjaman dari Wachovia Bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×