Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyambut Natal dan tahun baru 2020, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah menyiapkan uang tunai sejumlah Rp 16,9 triliun setiap pekan untuk memenuhi kebutuhan outlet dan mesin ATM.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI Dadang Setiabudi menjelaskan uang tersebut diperoleh dari internal (setoran cabang) sebesar Rp 10,3 triliun dan sisanya yang sebesar Rp 6,6 triliun didapat dari eksternal (setoran Bank Indonesia dan transaksi antar bank).
Lebih lanjut Dadang menyebutkan kebutuhan uang tunai pada periode Natal dan tahun baru 2020 ini naik. "Naik sekitar 5% jika dibandingkan dengan kondisi normal dan realisasi tahun sebelumnya yang berada di angka Rp 16,1 triliun," ujar Dadang pada Kontan.co.id, Senin (16/12).
Baca Juga: Jelang Nataru 2020, Mandiri siapkan uang tunai sebanyak Rp 33,5 triliun
Tahun ini diperkirakan kebutuhan akan ATM meningkat sebesar 13% menjadi Rp 11,5 trilun. Realisasi di tahun sebelumnya sebesar Rp 10,2 triliun. Sementara kebutuhan akan outlet justru turun sekitar 7% menjadi Rp 5,4 triliun padahal realisasi tahun 2018 sebesar Rp 5,8 triliun.
Guna mengoptimalkan layanan kepada nasabah, BNI akan beroperasi pada akhir pekan serta pada periode Natal. Namun BNI tidak akan beroperasi pada tanggal 1 Januari 2020.
"Kami akan membuka layanan pada saat weekend, yakni pada tanggal 21, 22, 28 dan 29 Desember, dengan rincian sebanyak 79 outlet pada hari Sabtu dan 28 outlet pada hari Minggu. Sementara 24 Desember kami membuka 71 outlet dan 65 outlet pada saat Natal," terang Dadang.
Baca Juga: Akhir pekan ini jadi puncak mudik Natal dan Tahun Baru 2020
Bila merujuk pada area operasi, kebutuhan kas Jabodetabek nasabah BNI mencapai 21% atau sekitar Rp 3,6 triliun dari total kebutuhan. Sementara 79% sisanya atau senilai Rp 13,3 triliun berada di luar Jabodetabek.
Dadang memperkirakan puncak transaksi akan terjadi pada minggu keempat dimulai tanggal 26 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 dengan nilai transaksi mencapai Rp 17,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News