kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

BNI mulai rasakan dampak pelonggaran LTV


Rabu, 07 Oktober 2015 / 15:25 WIB
BNI mulai rasakan dampak pelonggaran LTV


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) mulai membaik menjelang akhir tahun ini. Pasalnya, pelonggaran loan to value (LTV) yang dirilis Bank Indonesia pada pertengahan tahun, mulai terasa sejak September kemarin.

Nah, momen tersebut pun mulai dimanfaatkan perbankan. Salah satunya Bank Negara Indonesia (BNI).

Anggoro Eko Cahyo, Direktur Consumer Retail Banking BNI menjelaskan, pihaknya memanfaatkan pelonggaran LTV dengan program bunga murah.

"Kami berikan bunga 8,45% fixed 3 tahun," terang Anggoro, Rabu (7/10). Anggoro bilang, langkah itu dilakukan agar bisa menumbuhkan penyaluran KPR BNI.

Meski begitu, Anggoro hanya menargetkan pertumbuhan KPR sebesar 7% saja atau setara dengan target pertumbuhan kredit konsumer BNI yang berkisar 6%-8% sampai akhir tahun. Namun dia menyampaikan, BNI lebih mengoptimalkan kualitas penyaluran kredit.

"Jadi, sejak awal sudah selektif menyalurkan KPR. Terutama kepada nasabah yang eksisting yang bisa terlihat dari rekening payroll," imbuh Anggoro.

Selama ini, lanjut dia, cross selling produk merupakan salah satu strategi BNI untuk meningkatkan dan menjaga kualitas penyaluran KPR. Hingga saat ini, Anggoro menuturkan, BNI memiliki sekitar 500 ribu rekening payroll.

Sementara itu, Anggoro juga meyakini, pertumbuhan kredit konsumer, khususnya KPR akan terus membaik hingga tahun depan. "Kami harapkan, penyaluran KPR tahun depan bisa seperti periode 2012 dan 2013 lalu, seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat," terang Anggoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×