Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Multifinance menargetkan dapat menjaga pinjaman bermasalah atau non performing financing (NPF) 1,15% di penghujung 2019.
Direktur Utama BNI Multifinance Hasan Gazali Pulungan mengatakan, target NPF tersebut seiring dengan target pembiayaan sebesar Rp 2,5 triliun tahun ini.
Guna mampu mempertahankan risiko pembiayaan, anak perusahaan dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100 ini) , telah menyiapkan berbagai strategi.
Mulai dengan menerapkan selektif risiko rendah dengan menggarap kebutuhan debitur BNI yang membutuhkan jasa perusahaan pembiayaan.
"Meningkatkan sinergi dengan relationship manager kecil, Menengah dan Korporasi dengan menyosialisasikan aneka produk BNI Multifinance yang dibutuhkan debitur yang dikelolanya. Meningkatkan kapabilitas SDM yang ada terkait pemahaman Bisnis. Meningkatkan IT untuk mengakselerasi berbagai Transaksi," ujar Hasan kepada Kontan.co.id pada Senin (8/4).
Hingga Maret 2019, NPF BNI Multifinance sebesar 1,07%. Nilai ini naik dibandingkan Maret 2018 sebesar 0,89%. Hasan bilang NPF terjadi lantaran beberapa tagihan debitur yang tertunda pembayarannya. Sedangkan secara segmen, lebih banyak di segmen menengah.
Selain itu, Ia menyebut lantaran terjadinya tren kenaikan NPF di Juli 2018. Ia juga mengklaim NPF di kuartal 1-2019 lebih baik dibanding kuartal 4-2018 sebesar 1,18% menjadi 1,07%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News