kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

BNI Perluas Ekspansi dan Digitalisasi Layanan ke Luar Negeri


Senin, 18 November 2024 / 23:09 WIB
 BNI Perluas Ekspansi dan Digitalisasi Layanan ke Luar Negeri
ILUSTRASI. Tim wondr by BNI berfoto bersama, Konsul Jenderal Myanmar untuk Hong Kong Han Win Naing, Deputi Konsul Jenderal Singapore Victor Hui, General Manager BNI Hong Kong Farid Faraitody dan Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong Yul Edison di booth wondr by BNIpada acara Indonesia Week Hong Kong 2024 di Hong Kong.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus melakukan transformasi digital dengan mengembangkan superapps Wondr yang diluncurkan sejak Juli 2024 untuk nasabah ritel serta BNIdirect untuk melayani nasabah bisnis dan korporasi. 

Superapps Wondr by BNI bahkan telah diperkenalkan di sejumlah negara dalam rangkaian kampanye internasional wondr is everywhere.  Kegiatan yang berakhir di Hong Kong bulan ini telah menghadirkan solusi perbankan, pemberdayaan serta literasi keuangan di berbagai kota besar dunia.

Sebelumnya, wondr by BNI juga diperkenalkan hingga ke Amsterdam, Seoul, Tokyo, Osaka, Washington DC, dan Singapura. Langkah ini menjadikan BNI juga dekat dan melayani Diaspora Indonesia di berbagai negara.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, sejumlah capaian kinerja BNI hingga kuartal III-2024 merupakan hasil transformasi yang dilakukan perusahaan. Aset BNI tembus Rp1.068 triliun dan kredit yang disalurkan juga mengalami pertumbuhan dengan kualitas aset yang terus terjaga. 

Baca Juga: Bank Mega Syariah Beri Beasiswa untuk Mahasiswa Berprestasi

Ia bilang,i rasio kecukupan modal (CAR) yang sangat baik, yakni di level 21,8% yang mencerminkan kekuatan modal yang solid. Sebagai hasil dari kinerja yang positif ini, laba BNI tumbuh menjadi Rp 16,3 triliun hingga kuartal III-2024.

"Dengan pencapaian tersebut, BNI terus menunjukkan kapasitas dan kapabilitasnya untuk beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia," ungkap Royke dalam keterangan resminya, Senin (18/11).

Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron, mengapresiasi transformasi yang berhasil dilakukan BNI. Upaya tersebut mampu mengukuhkan BNI sebagai representasi Indonesia di kancah global.

Herman yang juga Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara DPR itu mengatakan, kritiknya terhadap digitalisasi BNI yang pernah disampaikan di masa lalu, berhasil ditindaklanjuti dengan baik sehingga bisa menopang kinerja BNI saat ini.

Baca Juga: BRI Bagikan Strategi Pengelolaan Keuangan dan Investasi Bagi Generasi Muda

"BNI yang dulu saya kritik atas digitalisasi yang masih kurang memadai sebagai bank internasional, sekarang bisa menunjukkan kelasnya untuk ekspansi ke dunia internasional," kata Herman di sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI dan direksi Himpunan Bank Negara (Himbara) pekan lalu.

Herman menilai, sudah banyak perbaikan yang dilakukan BNI di bawah kepemimpinan Direktur Utama Royke Tumilaar. Transformasi digital hingga budaya kerja di lingkungan BNI telah berhasil membawa bank milik negara ini keluar dari tekanan ekonomi akibat pandemi beberapa waktu lalu.

"Jadi saya sampaikan pada kesempatan ini untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Mudah-mudahan prestasi ini dapat dipertahankan ke depan," ungkap Herman.

Selanjutnya: Harga Minyak Naik Akibat Gangguan Produksi di Ladang Sverdrup, WTI ke US$68,41

Menarik Dibaca: Universitas Ciputra Ajak Mahasiswa Ikut Pameran SIAL Interfood 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×