Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. BNI Syariah berharap bisa memberikan kontribusi hingga 7% terhadap bisnis sang induk, Bank Negara Indonesia (BNI) di tahun ini. Tahun lalu, kontribusi BNI Syariah ke BNI hanya mencapai 5%.
Imam T. Saptono, Direktur Bisnis BNI Syariah, memaparkan kinerja (unaudited) BNI Syariah di sepanjang 2013 yang meliputi pencapaian aset yang menjadi Rp 14,7 triliun, dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 11,9 triliun. "Pembiayaan Rp 11,3 triliun, dan laba Rp 113,9 miliar. Itu baru kontribusi 5% ke BNI," terang Imam kepada Kontan, Rabu (5/2).
Dia menjelaskan, mayoritas penyaluran pembiayaan BNI Syariah masih ke perumahan atau griya. Nilai outstanding pembiayaan mencapai Rp 4,7 triliun.
"Kontribusi pembiayaan sektor properti mencapai 41,5% terhadap keseluruhan pembiayaan perseroan," jelas Imam.
Sementara untuk pembiayaan komersial, produktif retail, mikro dan Hasanah Card masing-masing sebesar Rp 1,4 triliun, Rp 1,3 triliun, mikro Rp 868 miliar dan Rp 421 miliar. Adapun, rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) per akhir Desember 2013 tercatat di level 1,86%.
Tahun ini, Imam enggan berharap BNI Syariah bisa memberi kontribusi jauh lebih besar dari tahun lalu. Dia hanya memprediksi BNI Syariah bisa berkontribusi terhadap bisnis BNI pada kisaran 5%-7%. "Tidak akan sampai 10%, paling 5%-7%," terang Imam.
Sementara itu, BNI Syariah akan mendapat bantuan langsung tunai berupa suntikan modal dan pengalihan dana haji. Imam bilang, baik suntikan modal dan pengalihan dana haji, baru akan terealisasi pada semester I tahun ini.
Asal tahu saja, BNI Syariah mengajukan penambahan modal senilai Rp 500 miliar. Di sisi lain, ada sekitar Rp 3 triliun lebih dana haji di BNI yang bisa dialihkan ke BNI Syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News