kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Akumulasi penyaluran KUR mencapai Rp 138 triliun


Senin, 03 Februari 2014 / 11:53 WIB
Akumulasi penyaluran KUR mencapai Rp 138 triliun
ILUSTRASI. Dampak kenaikan suku bunga acuan BI akan dirasakan oleh beberapa sektor usaha. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bank pelaksana, terhitung sejak 2007 hingga Desember 2013 mencapai Rp 137,698 triliun. Rinciannya, sebanyak Rp 124,46 triliun disalurkan melalui bank nasional dan Rp 13,24 triliun melalui bank pembangunan daerah (BPD).

Penyaluran KUR hingga Desember 2013 tumbuh 41%, jika dibandingkan dengan realisasi KUR sejak 2007 hingga Desember 2012 yang hanya mencapai Rp 97,651. Dengan begitu, bank pelaksana telah menyalurkan KUR senilai Rp 40,047 triliun di sepanjang 2013.

Berdasarkan keterangan Komite KUR Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sampai Desember 2013, tujuh bank nasional penyalur KUR yaitu Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah).

BRI adalah penyalur KUR terbesar dengan total plafon Rp 86,9 triliun. Di sektor ritel, plafonnya sebesar Rp 17,09 triliun yang disalurkan untuk 99.804 usaha mikro kecil (UMK). Dengan rata-rata kredit Rp 171,3 juta per debitur, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 2,1%. 

Sedangkan dana Rp 69,9 triliun mengalir untuk 9,18 juta UMK di sektor mikro. Rata-rata pinjamannya sebesar Rp 7,6 juta per debitur, dengan NPL 1,4%.

Menduduki peringkat kedua yaitu Bank Mandiri dengan total plafon Rp 14,4 triliun untuk 295.498 debitur UMK. Rata-rata pinjaman Rp 48,9 juta per debitur. Rasio kredit macet sebesar 3,5%. 

Di urutan ketiga, BNI dengan plafon Rp 13,12 triliun, dan debiturnya sebanyak 198.484 UMK.Rata-rata kredit Rp 66,1 juta per debitur serta NPL sebesar 4%.

Selanjutnya berturut-turut yaitu BTN dengan plafon Rp 4,2 triliun, BSM (Rp 3,6 triliun), Bank Bukopin (Rp 1,75 triliun) dan BNI Syariah (Rp 226.506 miliar). Secara keseluruhan, NPL KUR yang disalurkan bank pelaksana masih di bawah 5%, yaitu 2,6%. Diharapkan, pada periode-periode berikutnya, NPL pada bank yang masih di atas 5% bisa turun sehingga penyalurannya lebih tepat sasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×