kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   0,00   0,00%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

BNI Syariah akan kebut pembiayaan produktif


Jumat, 24 Januari 2014 / 14:51 WIB
BNI Syariah akan kebut pembiayaan produktif
ILUSTRASI. Pada saat keberangkatan dari Indonesia WNI usia 18 tahun ke atas diwajibkan menunjukkan kartu/sertifikat telah vaksin booster. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/hp.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Di sepanjang 2014 ini, BNI Syariah bakal mengerem pembiayaan konsumtif dan injak gas pol dalam menyalurkan pembiayaan produktif. Langkah bisnis ini ditempuh demi memenuhi aturan Bank Indonesia (BI) yang mengelompokkan bisnis bank berdasarkan kegiatan usahanya (BUKU).

span style="mso-bidi-font-style: italic;">Nah, sesuai dengan kelompok BUKU 2, berarti pembiayaan produktif anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini haruslah mencapai sedikitnya 60%. Memang sih, ketentuan wajib ini berlaku pada 2020 mendatang, namun pelan-pelan BNI Syariah bakal memulainya tahun ini juga.

“Saat ini posisinya masih 45% di sektor pembiayaan produktif, dan sisanya mengalir ke pembiayaan konsumtif. Kami ingin balik ini dengan cara mengerem pembiayaan konsumtif di kisaran 20% dan menggenjot pembiayaan produktif hingga 35%,” ujar Imam T Saptono, Direktur Bisnis BNI Syariah.

Pembiayaan produktif itu, sambung Imam, di luar dari pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Porsi pembiayaan ini didorong berkisar 20% dari total pembiayaan perseroan. Adapun, upaya perseroan ini akan ditopang dengan ekspansi jaringan kantor layanan mikro. Sedikitnya 15 kantor layanan mikro akan dibuka di sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×