kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BNI Syariah kejar target pembiayaan mikro


Rabu, 20 Agustus 2014 / 19:12 WIB
BNI Syariah kejar target pembiayaan mikro
ILUSTRASI. Promo Chatime edisi Maret 2023, Tebus Murah Blue Galaxy Series Rp 10.000 (Dok/Chatime)


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah menargetkan volume pembiayaan mikro bisa mencapai Rp 1,2 triliun di akhir tahun ini. Target ini diyakini bisa tercapai mengingat potensi pembiayaan mikro di Indonesia masih sangat besar.

Menurut Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah, volume pembiayaan mikro sudah mencapai Rp 1 triliun sampai saat ini. “Jika target akhir tahun pembiayaan mikro kami tercapai, maka porsi pembiayaan mikro sekitar 8% dari total pembiayaan kita,” kata Dinno dalam wawancara khusus dengan KONTAN, Selasa (19/8).

Pembiayaan mikro dikenal memiliki tingkat risiko tinggi. Oleh sebab itu, Dinno menekankan pentingnya memilih pasar yang tepat. “Selain itu debitur mikro harus ditangani dengan pendekatan panjang berkesinambungan. Tidak bisa seperti orang bayar bunga yang ditemui sebulan sekali. Seminggu sekali, karyawan BNI Syariah harus berkeliling menemui debitur mikro,” ujar Dinno.

Mendatang, BNI Syariah juga lebih banyak menyalurkan pembiayaan mikro di kawasan Indonesia Timur, bukan kota-kota besar di Indonesia bagian barat. Konsekuensinya, jumlah tenaga pengawas dan waktu yang dihabiskan akan jauh lebih besar. “Inilah mengapa margin pembiayaan mikro lebih tinggi daripada margin di sektor lain,” tukas Dinno.

Sejauh ini rata-rata margin pembiayaan BNI Syariah diatas 20%. BNI Syariah sendiri berharap bisa menurunkan margin pembiayaan mikro secara perlahan. “Tapi itu semua tergantu seberapa efektif kami bisa melakukan efisiensi dalam menyalurkan pembiayaan. Selama ini biaya risiko yang harus kami tanggung dalam pembiayaan mikro memang tinggi,” pungkas Dinno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×