Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan akan kian gencar menggali fee based income (FBI) atau pendapatan berbasis komisi untuk mengimbangi tren perlambatan pertumbuhan pendapatan bunga. Salah satunya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Bank pelat merah ini menargetkan pertumbuhan FBI pada tahun 2020 tumbuh sekitar 12%-14% secara year on year (YoY). Itu diharapkan akan berkontribusi sebesar 25% terhadap total pendapatan operasional perseroan tahun depan.
Baca Juga: Tertinggi 5,75%, ini bunga deposito teranyar BCA, Bank Mandiri, BNI dan BRI
Untuk mencapai target tersebut, Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengatakan, pihaknya akan meningkatkan layanan perbankan terutama yang berbasis digital untuk meningkatkan volume transaksi penggunaan channel BNI.
Strategi lain adalah menggenjot potensi layanan transactional banking dari debitur existing serta layanan wealth management untuk nasabah prioritas.
"FBI yang akan digenjot di tahun 2020 dari sisi transaksional banking adalah Bank Garansi, Trade Finance, Sindikasi dan Cash Management," kata Herry pada Kontan.co.id, Senin (9/12).
Baca Juga: Ditopang pembiayaan investasi, BNI Multifinance salurkan pembiayaan Rp 1,1 triliun
Di samping itu, BNI juga tetap fokus meningkatkan FBI dari pengembangan layanan digital kami yaitu FBI dari ATM dan juga layanan Bancassurance.
Adapun sampai akhir tahun ini, FBI BNI diprediksi akan tumbuh sekitar 13%-14% dengan kontribusi utama yaitu FBI dari pengelolaan rekening, bisnis kartu, ATM dan Trade Finance.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News