kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BNP Paribas AM sebut pengendalian Covid-19 kunci pemulihan ekonomi


Jumat, 09 Juli 2021 / 13:52 WIB
BNP Paribas AM sebut pengendalian Covid-19 kunci pemulihan ekonomi
ILUSTRASI. PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM) merilis market outlook-nya dalam menyambut semester kedua tahun 2021.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNP Paribas Asset Management (BNP Paribas AM) memperkirakan Indonesia akan mengalami pemulihan ekonomi pada semester kedua 2021 meski hadapi sejumlah tantangan seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, penyebaran Covid-19 hingga risiko inflasi.

"Di saat pemerintah tengah berupaya untuk mempertahankan aspek fundamental yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, muncul sektor-sektor baru yang tergolong non-tradisional dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi," kata Direktur & Head of Fixed Income BNP Paribas AM Djumala Sutedja, dalam keterangan resmi, Kamis (8/7).

Guna mengantisipasi itu, pelaku pasar terus beradaptasi dan mempertimbangkan berbagai peluang. Terlebih, pengendalian Covid-19 merupakan kunci akselerasi pemulihan ekonomi dan kembalinya aliran dana asing ke pasar.

Baca Juga: BNP Paribas AM meyakini pemulihan ekonomi maupun pasar modal sudah on track

Sementara terkait obligasi, ia menyarankan agar investor memperhatikan arah dan perubahan kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS) yang berpengaruh besar terhadap pergerakan yield obligasi IndoBeXG belakangan ini.

“Arah kebijakan moneter di AS merupakan risiko yang cukup besar bagi pemulihan ekonomi dan pasar obligasi Indonesia. Pembalikan kebijakan di AS yang lebih cepat dapat menghambat proses pemulihan dan tingkat suku bunga domestik juga berisiko naik," terangnya.

Sedangkan terkait aset saham di semester kedua, ia percaya adanya pemulihan fundamental yang masih sesuai meski para asset managers dan investor domestik sedang dalam masa rebalancing. Hal ini yang memicu pergeseran sentimen pasar dari bigcaps ke smallcaps.

Rebalancing portofolio oleh investor ini dilakukan dalam rangka persiapan perubahan kebijakan pada IHSG yang akan menggunakan metode perhitungan free float adjustment serta menyambut IPO beberapa perusahaan tech giant.

Setelah proses tersebut dilakukan, ia memperkirakan data fundamental akan kembali mendorong sentimen positif di pasar, terutama bagi saham bigcaps. Perusahaan tengah menyiapkan solusi investasi yang inovatif baik bagi nasabah institusi maupun ritel.

Baca Juga: Danamon dan BNP Paribas AM rilis produk berbasis ESG dan prinsip syariah

“Teknologi merupakan salah satu sektor yang memiliki prospek yang menarik, terutama dengan kabar beberapa perusahaan giant tech yang siap untuk IPO," terangnya.

Untuk itu, pihaknya sedang menyiapkan solusi yang memudahkan investor untuk mengakses ke sektor-sektor yang akan menjadi tulang punggung tatanan dunia baru tersebut.

"Tak lupa, kami juga akan memastikan solusi investasi yang nantinya dapat menangkap peluang ke prospek pertumbuhan yang baik dengan cara yang efisien dan transparan bagi investor kami," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×