kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.200   -59,00   -0,36%
  • IDX 6.902   -25,30   -0,37%
  • KOMPAS100 1.005   -3,04   -0,30%
  • LQ45 769   -3,44   -0,45%
  • ISSI 226   -0,51   -0,22%
  • IDX30 396   -2,86   -0,72%
  • IDXHIDIV20 458   -3,82   -0,83%
  • IDX80 113   -0,32   -0,29%
  • IDXV30 113   -1,01   -0,89%
  • IDXQ30 128   -0,90   -0,70%

BOPO Fintech Lending Turun Menjadi 77,88% per Maret 2025, Ini Kata AFPI


Selasa, 01 Juli 2025 / 07:39 WIB
BOPO Fintech Lending Turun Menjadi 77,88% per Maret 2025, Ini Kata AFPI
ILUSTRASI. OJK mencatat rasio BOPO industri fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman daring (pindar) per Maret 2025 turun jadi 77,88%.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) industri fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman daring (pindar) per Maret 2025 turun jadi 77,88%. Asal tahu saja, BOPO industri fintech di posisi Maret 2024 sebesar 91,74% dan Februari 2025 sebesar 88,67%.

Mengenai hal itu, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengatakan, penurunan rasio BOPO merupakan kabar positif bagi industri.

"Penurunan rasio BOPO menunjukkan kinerja platform fintech lending makin efektif dan efisien dalam melayani kebutuhan pembiayaan masyarakat," ucap Ketua Klaster Pendanaan Produktif AFPI Tofan Saban kepada Kontan, Senin (30/6).

Lebih lanjut, Tofan menerangkan terdapat sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap nilai BOPO. Dia bilang faktor tersebut, di antaranya meningkatkan pendapatan seperti fee maupun marjin keuntungan yang membaik. 

Baca Juga: Peminjam Fintech Meningkat, Cek Pinjol Resmi OJK Juli 2025 Agar Tak Tertipu Ilegal

Dalam mencapai hal itu, AFPI meyakini layanan fintech lending makin dikenal oleh masyarakat sebagai solusi pembiayaan yang terpercaya, sehingga penyaluran pinjaman juga terus meningkat.

Di sisi lain, Tofan menerangkan efisiensi operasional juga terus berhasil dilakukan oleh para anggota AFPI. Selain memangkas biaya-biaya operasional yang tidak esensial, dia bilang platform fintech lending senantiasa menjaga manajemen risiko sebaik mungkin. 

"Salah satu penerapan manajemen risiko yang baik itu dapat dilihat dari pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam menyaring pinjaman yang berisiko, sehingga menekan risiko gagal bayar (default) dengan efektif," tuturnya.

Tofan berharap pencapaian tersebut dapat menjadi dorongan motivasi bagi platform fintech lending untuk terus mengembangkan industri sebagai solusi pembiayaan alternatif yang inklusif dan dapat diandalkan masyarakat. 

Selanjutnya: Bunga Deposito Bank Mandiri di Bulan Juli 2025

Menarik Dibaca: Bunga Deposito Bank Mandiri di Bulan Juli 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×