Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) modal ventura menyusut di semester I 2019.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, rasio BOPO modal ventura pada semester I 2019 tercatat sebesar 95,23%, sedangkan BOPO di periode sama tahun lalu sebesar 96,24%.
Baca Juga: BCA mengerem kredit valas, kenapa?
Sekretaris Jenderal Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Rimawan Yasin mengatakan, BOPO melandai disebabkan pemain modal ventura semakin efisien dalam menjalankan usahanya.
"Pemain modal ventura di Semester I 2019 ini sudah berusaha keras untuk menurunkan biaya. Oleh karena itu BOPO di Semester I melandai,"kata Rimawan Yasin kepada Kontan.co.id, Selasa (27/8).
BOPO modal ventura yang semakin melandai juga karena investasi di financing meningkat dan pendapatan yang meningkat juga setelah investasi yang lebih baik hingga Non Performing Financing (NPF) yang rendah. Sedangkan di satu sisi cost of fund juga lebih rendah baik dari turun BI rate dan sumber dana yang lebih baik.
Baca Juga: Pemindahan ibu kota diharapkan bisa mendorong bisnis Bank BRI
Di Semester II, Rimawan Yasin meminta agar para pemain terus melakukan efisiensi pada semua lini, termasuk mendapatkan pendanaan yang murah. Selain itu menambah jaringan usaha agar mendapat pemasukan yang bisa menopang biaya yang dikeluarkan.